Suara.com - Kriminolog dari Universitas Indonesia, Andrianus Meliala menilai tokoh agama tertentu perlu menanggapi kasus padepokan Dimas Kanjeng yang diduga menjalankan aksi kriminal menggunakan kedok lembaga keagamaan.
"Semua instansi Agama yang tentu dengan kewenangannya masing-masing harus melakukan langkah pro aktif untuk mengeliminir tahap penyimpangannya," kata Adrianus di Gedung LPSK, jalan Raya Bogor, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016).
Organisasi berlatar keagamaan seperti Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah juga perlu turun tangan. Agar tidak ada tempat atau perkumpulan yang berkedok keagamaan yang menjalankan aksi kriminal.
"Banyak survei yang menyiratkan turunnya pengaruh tokoh agama dalam masyarakat. Karena banyaknya tokoh agama yang menyalahgunakan sosial powernya untuk hal yang menyimpang," katanya.
"Seperti terjadi pada kasus penjualan orang, di situ banayak sekali agama yang masuk, kasus seksual juga seperti itu, banyak sekali ustad yang mengaku diberi kekuatan kepada anak buahnya melalui tindakan seperti itu. Juga seperti ini ada yang mampu menggandakan uang," kata Adrianus.
Oleh karena itu, dia pun meminta kepada Pihak Kepolisian agar mengusut tuntas kasus-kasus yang terjadi saat ini. Apalagi kata dia, saat ini, sering terjadi kasus kriminal yang terjadi pada pusat-pusat seperti padepokan.
"Kalau organisasi mainstream, memang dia sudah ikut aturan organisasi, dibandingkan seperti ini, tapi ujung-ujungnya banyak hal radikal dan kejahatan yang terjadi," kata Adrianus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja
-
Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi TNI Atas Kontribusinya dalam Menjaga Ketahanan Pangan
-
Sutriah Bersyukur Jadi Peserta JKN: Manfaatnya Besar Sekali