Suara.com - Sampai hari ini, polisi masih mengumpulkan informasi dari pengikut yang menjadi korban penggandaan uang yang dilakukan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Ada baru ini laporan warga Surabaya informasi kerugian sampai Rp300 juta, sebelumnya sudah ada laporan korban kerugian sampai ada Rp800 juta, Rp1,5 miliar dan Rp200 miliar dilakukan oleh Taat Pribadi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di gedung Auditorium PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).
Boy belum bisa membuka data korban karena proses pendataan dan pengumpulan barang bukti masih berlangsung.
"Saat ini kami terus kumpulkan alat bukti, laporan kerugian masyarakat. Sangat penting masyarakat untuk tidak sungkan-sungkan melapor, karena kita tahu banyak korban penipuan di berbagai daerah," ujar Boy.
"Ini sangat penting kami untuk mengalkulasi, kerugian masyarakat akibat tipu daya yang dilakukan Taat Pribadi," Boy menambahkan.
Boy mengatakan umumnya korban datang ke padepokan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu, karena tergiur dengan uang melimpah yang dijanjikan.
"Iya, itu antara lain tergiur akan promosi-promosi yang berkaitan dengan uang, dengan cara menyerahkan mahar. Modus - modus operandi memenuhi janji - janji harapan yang disampaikan kepada publik, kita lihat memang ada upaya berkaitan dalam sifatnya penipuan," ujar Boy.
"Akibat tipu daya oleh Taat, seolah-olah untuk keuntungan materi ekonomi masyarakat. Tapi dilakukan dengan cara yang tidak masuk diakal," Boy menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Buntut Panjang Kasus Bobby Nasution, Dewas KPK Periksa Penyidik Rossa Purbo Besok
-
KPK Undang Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2025, Tapi Jokowi Tak Masuk Daftar
-
Menteri PMK Bantah Penjarahan Beras di Sibolga: Bantuan untuk Warga Banjir, Bukan Kerusuhan
-
Benteng Terakhir yang Terkoyak: Konflik Manusia dan Negara di Jantung Tesso Nilo
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
-
Banjir Sumatra Jadi Petaka, KLHK 'Obrak-abrik' Izin, Bakal Panggil Perusahaan Pekan Depan
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi
-
Golkar Semprot Cak Imin soal 'Tobat Nasuha': Anda Bukan Presiden, Cuma Menko!
-
Pakai Citra Satelit, Pemerintah Buru Terduga di Balik Kayu Gelondongan Banjir Sumatra