Suara.com - Sebanyak 33 negara turut memeriahkan cabang olahraga elektronik (e-Sport) dalam Kejuaraan Dunia e-Sports ke-8 yang berlangsung dalam rangkaian perhelatan The 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Kamis (10/6/2016).
"Masing-masing perwakilan negara mengirim tiga tim untuk tiga kategori permainan. Tiga kategori itu adalah Counter Strike GO, League of Legends, dan Hearthstone," kata Ketua Panitia Kejuaraan Dunia e-Sport ke-8, William Tjahyadi.
William mengatakan penetapan tiga permainan dalam kejuaraan dunia olahraga eletronik pada 2016 itu telah ditetapkan Federasi e-Sports Internasional (IeSF) dan bukan dari panitia penyelenggara.
"Kami menyediakan sekitar 100 unit komputer dengan spesifikasi tinggi untuk lebih dari 300 pemain. Ibarat mobil, kami menyediakan spesifikasi sebagaimana Ferrari sehingga sangat layak untuk bermain," kata William yang juga Wakil Ketua Umum Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA) itu.
Setiap kontingen negara, lanjut William, bukan hanya terdiri dari tiga tim untuk masing-masing nomor permainan melainkan mengikutsertakan juga pelatih, manajer tim, serta analis tim.
"Tahapan kejuaraan dalam olahraga ini seperti olahraga yang lain. Para pemain harus melewati babak penyisihan, masuk babak perempat final, semifinal, lalu final," ujarnya.
William mengatakan tim Korea Selatan menjadi tim yang paling unggul dalam cabang olahraga ini selain tim dari Tiongkok dan beberapa negara Eropa.
"Dota dan FIFA tidak dipertandingkan pada kejuaraan tahun ini. Tapi, dua permainan itu sempat digelar dalam kejuaraan-kejuaraan dunia sebelumnya," kata William.
IeSF dan IeSPA, menurut William, juga telah bekerja sama dengan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) untuk menguji apakah para pemain menggunakan obat-obatan atau doping selama mengikuti kejuaraan itu.
"Tujuan jangka panjang kami tentunya agar diakui sebagai salah satu cabang resmi dalam Olimpiade. Kami dari IeSPA juga telah menjadi anggota Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) selama dua tahun," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum FORMI Hayono Isman mengatakan TAFISA 2016 menjadi kesempatan untuk lebih memperkenalkan cabang olahraga elektronik kepada masyarakat Indonesia dan dunia.
"Padahal kalau 'e-Sport' dapat diawasi dan dikendalikan, cabang itu menjadi alat untuk membangun dan memperkuat budaya teknologi di Tanah Air terutama generasi muda," kata Hayono. (Antara)
Berita Terkait
-
Dukung Atlet Muda Berprestasi, Raffi Ahmad Janjikan Bonus Jika Indonesia Juara
-
Raffi Ahmad Dukung Atlet Esports Berlaga di HOK World Cup 2025, Janjikan Bonus
-
Kampung Gaming Pertama Indonesia Hadir di Kota Manado, Bakal Jadi Lokasi Pembinaan Talenta Muda
-
Awali 2025, Evos Mengajak Pecinta E-Sports Indonesia Perkaya Pengalaman Gaming
-
Profil Lydia Onic: Atlet E-Sport Viral Gegara Isu Video Syur
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan