Suara.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan pendapat MUI tidak dalam konteks menafsirkan surat Al Maidah ayat 51. MUI hanya merujuk pada pernyataan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan warga dibohongi dengan surat Al Maidah.
"Justru kita tidak dalam konteks membahas tafsir, dan kita tidak menafikan bahwa ada tafsir yang lain. Yang dibahas MUI itu ucapan yang mengatakan bahwa yang memberikan penafsiran seperti itu dianggap membohongi," kata Ma'ruf di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).
"Jadi konteksnya cuma itu. Kata dibohongi dengan surat Al Maidah. Jadi tidak memberi tafsir suratnya. Itu tidak berarti menafsirkan cara konteksnya, nggak ke sana," Ma'ruf menambahkan.
Pernyataan Ma'ruf untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq, Rabu (12/10/2016), yang menyebutkan pendapat MUI atas pernyataan Ahok tidak melalui kajian secara mendalam.
Ma'ruf menekankan pernyataan Ahok telah menghina ulama. Pernyataan tersebut, kata dia, sama artinya mengatakan selama ini ulama yang menyampaikan isi kandungan surat Al Maidah ayat 51 membohongi masyarakat.
"Cuma kita mengatakan ulama yang menafsiri seperti itu adalah membohongi rakyat, itu tidak benar. Itu kan hak ulama untuk menafsirinya. Dan boleh yang lain menafsiri. Jadi mui tidak melarang," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga menegaskan MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa terhadap pernyataan Ahok. MUI, katanya, hanya mengeluarkan pendapat dan sikap keagamaan.
"Bukan fatwa. Tapi pendapat MUI terkait kasus itu, dari pertanyaan masyarakat. Masyarakat tanya MUI. MUI bagaimana menyikapi itu, MUI tidak boleh buru-buru kan, baru hari selasa kemarin, sudah lama mengkaji," kata Ma'ruf.
Hamka yang juga guru besar IAIN Alauddin Makassar menilai surat Al Maidah ayat 51 tidak menyangkut kepemimpinan secara umum.
"Menurut kajian saya, Al Maidah Ayat 51 bukan menyangkut kepemimpinan secara umum. Dalam tafsir Al Kurtubi menerangkan ayat turun ketika umat Islam hadapi kaum jahiliyah. Pasukan dikumpulkan kala itu, Yahudi, Nasrani hadapi jahiliyah," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Lebih jauh, Hamka menjelaskan sebab turunnya ayat tersebut.
"Umat Islam khawatir jumlahnya sedikit, peralatan, keahlian belum ada, makanya ditunjuk Yahudi pimpinan pasukan. Turunlah ayat itu. Itu pimpinan dalam arti perang bukan civil society," kata Hamka.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter