Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bangga setelah mengetahui banyak pihak memilih Joko Widodo untuk dijadikan patung lilin di Museum Madame Tussauds Hongkong.
Pihak museum membuat polling siapa tokoh yang akan dibuatkan patung lilin, dan nama Presiden Joko Widodo keluar. Walaupun bukan yang paling banyak dipilih, nama Jokowi mengalahkan sejumlah tokoh dunia. Misalnya seperti bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Hillary Clinton.
"Kita bangga dong gubernur DKI yang merangkap jadi presiden top," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Ahok mengatakan, Jokowi jauh lebih keren dibandingkan Donald Trump. Mantan Bupati Belitung Timur ini juga terlihat tak suka jika Jokowi dibandingkan dengan Trump.
"Pasti dong (Jokowi lebih keren). Jauh amat dibandingn sama Donald Trump," ucap Ahok.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala mengatakan bahwa Presiden Jokowi dipilih sebagai salah satu tokoh yang akan dibuatkan patung lilin berdasarkan hasil polling Madame Tassauds. Jokowi dianggap sebagai tokoh dunia yang pantas diabadikan dalam bentuk patung lilin.
"(Pembuatan patung Lilin Jokowi) usulan mereka itu berdasarkan polling yang dilakukan Museum Hongkonng. Pertanyaan polling ini adalah untuk tahun 2016 siapa tokoh dunia yang pantas dibuatkan patung lilin dan dipajang di museum, jabatannya banyak. Dari kategori world leader, Pak Jokowi nomor satu yang dipilih pengunjung. Berdasarkan itulah kami laporkan ke Presiden, dan beliau setuju," kata Djumala kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dia menjelaskan, berdasarkan polling dan riset Museum Madame, Jokowi terpilih karena ikonik, dan unik. Hal itu dilihat dari kesehariannya sebagai pemimpin yang sederhana.
"Beliau ini Presiden sederhana, sehari-hari baju putih terus dan pro rakyat. Kemudian beliau anti korupsi," ujar dia.
Dia menuturkan, Jokowi dinilai pemimpin dunia negara berkembang yang saat ini di Asia jarang ditemukan.
"Di Asia jangan ada pemimpin seperti ini, jadi inilah yang diambil," tutur dia.
Patung lilin Jokowi yang akan dibuat tersebut akan diletakkan di Museum yang berada di Hongkong. Hal itu juga membawa citra Indonesia di mata dunia internasional, bahwa Pemerintah Indonesia pro rakyat.
"Nanti patungnya di taruh di stand, di sana diletakkan ornamen-ornamen Indonesia. Ini sekaligus nation branding," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy