Suara.com - Majelis Ulama Indonesia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing melakukan aksi anarkis dalam menyikapi pernyataan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal pengutipan surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu.
"Diharapkan masyarakat tetap tenang dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya serta terus membantu pihak kepolisian memproses penegakan hukum dalam masalah ini," kata Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).
MUI mengajak masyarakat percaya dengan kepolisian yang sekarang sedang menangani sejumlah laporan masyarakat terhadap kasus tersebut.
"MUI mengharapkan aspirasi masyarakat terkait dengan penyelesaian terhadap kasus ini cukup melalui saluran penegakan hukum. Tanpa harus melalui pengerahan massa," ujar Ma'ruf.
Tetapi jika umat Islam tetap demonstrasi, Ma'ruf mengimbau tetap dilaksanakan secara tertib dan dalam koridor hukum.
"Jika hal itu tetap dipandang perlu (demonstrasi), MUI mengharapkan dan mengimbau agar dalam penyaluran massa itu tetap menjaga perilaku yang terpuji, akhlaqul karimah, tidak menimbulkan anarkis," tutur Ma'ruf.
"Tapi sebenarnya kalau MUI mengharapkan tidak ada pengerahan massa, cukup melalui proses penegakan hukum. Karena sudah kita serahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian," Ma'ruf menambahkan.
Dalam kasus tersebut, MUI telah mengeluarkan fatwa yang isinya pernyataan Ahok telah menghina Al Quran dan ulama.
Sebelum itu, Ahok sudah mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam atas ucapannya yang dianggap sejumlah kalangan melecehkan kitab suci.
"Saya sampaikan kepada semua umat Islam atau kepada yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam atau apa," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/10/2016).
Ahok menegaskan dirinya bukan orang yang anti atau memusuhi agama tertentu, khususnya Islam.
Ahok mengatakan selama memimpin Jakarta, pemerintahan banyak membantu madrasah.
"Bukan saya mau ria (pamer) ya, sekolah-sekolah Islam yang kami bantu izin berapa banyak, termasuk KJP (Kartu Jakarta Pintar) untuk madrasah, termasuk kami bangun masjid," ujar dia.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti