Suara.com - Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama DKI Jakarta, Syafii Mupid menilai, pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa hari yang lalu, berada dalam posisi dan tempat yang tidak pas.
"Statement Ahok itu tidak pas. FKUB melihat Ahok sedang berpolitik," kata Syafii di Hotel Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).
Syafii melanjutkan, seharusnya Ahok tahu dia berbicara dalam kapasitas sebagai apa - Gubernur atau Calon Gubernur - dan berbicara kepada siapa. Sebab itu, kata dia, Ahok harus hati-hati mengeluarkan pernyataan di tempat umum.
"Statement itu tidak pas karena dia (Ahok) sesungguhnya kalau mengatakan semacam itu, kumpulin saja orang-orangnya. Jangan dibawa ke media. Ingat, masyarakat kepulauan seribu itu tidak semuanya memilih Ahok kan," ujar Syafii.
Menurutnya, Ahok harus bisa membedakan saat dia berbicara kepada jajarannya dengan berbicara kepada masyarakat di tempat umum.
"Kalau dia itu memberikan brefing kepada pejabat-pejabat di lingkungan DKI Jakarta, why not? Tapi kalau dia ngomong di balai kelurahan, di tempat-tempat umum yang banyak orangnya, saya pun tidak akan ngomong sembarangan," tutur Syafii.
"Kalau saya ngomong di masjid untuk jamaah saya, saya akan ngomong lebih dari ini. Tapi karena sekarang saya ngomong sebagai ketua FKUB, saya harus ngomong di atas semua agama," ditambahkannya.
Dia mengimbau kepada Ahok, untuk selalu memperhatikan status dia sebagai Gubernur Jakarta yang memimpin semua warga Jakarta.
"Jadi perhatikan status dan peranan. Jadi kalau ngomong, misalnya, 'saudara-saudara, mari saudara-saudara berfikir kedepan memilih pemimpin'. Tapi ini kok belum saatnya kampanye, kok kampanye?" Kata Syafii.
Dirinya menilai, saat itu Ahok tidak memperhatikan posisi dia sebagai Gubernur Jakarta.
"Ahok tidak memposisikan diri sebagai Gubernur. Kenapa kok sampai ribut seperti ini ya karena itu. Kalau menurut saya, menjadi pemimpin harus super hati-hati, apalagi di jaman kebebasan media seperti ini. Ngomong baik saja belum tentu ditulis baik kok," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif