Jenderal Budi Gunawan usai dilantik jadi Kepala BIN di Istana Negara. (Suara.com/Erick Tanjung)
Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi Budi Gunawan membantah mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan tim dari BIN untuk membantu memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Nggak ada (surat keputusan BIN dukung Ahok), kan sudah kita jawab dari BIN. Dari BIN sudah menjawab itu tidak benar," ujar Budi usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Nusantara II, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Isu adanya surat tersebut pertamakali muncul di media Indonesia Policy.
"Nggak ada (surat keputusan BIN dukung Ahok), kan sudah kita jawab dari BIN. Dari BIN sudah menjawab itu tidak benar," ujar Budi usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Nusantara II, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Isu adanya surat tersebut pertamakali muncul di media Indonesia Policy.
Sesaat setelah beritanya meluas, Deputi Komunikasi dan Informasi BIN Bambang Wiyono langsung membantahnya.
Dia mengatakan informasi tersebut tidak benar. BIN, katanya, hanya bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk salah satu pasangan calon di pilkada.
"Posisi BIN netral dalam pilkada. Kami tidak berpolitik praktis,” kata Bambang Wiyono, Selasa (11/10/2016).
Dalam surat yang beredar disebutkan adanya 19 orang anggota tim. Tim diperlukan untuk operasi informasi (agitasi , propaganda dan penyebaran informasi)
Dia mengatakan informasi tersebut tidak benar. BIN, katanya, hanya bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk salah satu pasangan calon di pilkada.
"Posisi BIN netral dalam pilkada. Kami tidak berpolitik praktis,” kata Bambang Wiyono, Selasa (11/10/2016).
Dalam surat yang beredar disebutkan adanya 19 orang anggota tim. Tim diperlukan untuk operasi informasi (agitasi , propaganda dan penyebaran informasi)
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Demo Ricuh Berujung Maut, Prabowo Tuding Ada Makar, Kinerja Intelijen Dipertanyakan
-
BIN: Situasi Nasional Kondusif Pasca-Demo, Keamanan di Bawah Kendali TNI-Polri
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra