Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Sultan Azianzah (22) merupakan anggota jaringan teroris dari kelompok Jamaah Anshar Daulah pimpinan Aman Abdurahman. Sultan adalah lelaki yang kemarin menyerang tiga anggota polisi secara membabi buta di sekitar pos polisi, Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan sekolah Yuppentek, Cikokol, Kota Tangerang, Banten.
"Maman kita kenal sebagai yang kemudian lahir aliran JAD (Jamaah Anshar Daulah) yang beberapa tokohnya selama ini lakukan kegiatan pembangunan sel jaringan terorisme dulu," kata Boy di Mabes Polri, Jumat (21/10/2016).
Boy mengatakan Sultan mulai aktif bergabung dengan JAD bersama pemimpin Pondok Pesantren An-Nasrullah, Fauzan Al-Anshari, pada 2015.
"Cukup terkonfirmasi SA bagian dari sel jaringan Aman Abdurahman," katanya.
Boy menambahkan Sultan pernah membesuk Maman ketika mendekam di lembaga pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 2015.
"Dia pernah terdeteksi hadir untuk membesuk Maman Abdurrahman dan datang ke Nusakambangan," kata dia.
Sultan pernah kabur dari rumahnya setelah terkena doktrin jaringan teroris.
"Pernah kabur ke Cisaga, Jawa Barat, tapi dijemput oleh kakaknya," kata Boy.
Tiga polisi yang diserang secara membabi buta oleh Sultan ialah Kapolsek Tangerang Kota Komisaris Efendi sehingga mengalami tiga tusukan, Kepala Unit Pengendalian Massa Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Iptu Bambang Haryadi yang kemudian mengalami luka bacokan di dada kiri dan punggung kiri, dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Benteng Bripka Sukardi yang kemudian mengalami luka pada punggung kanan dan lengan kanan.
Sultan yang berasal Lebak Wangi, RT 4, RW 3, Kelurahan Sepatan, sendiri akhirnya meninggal kehabisan darah saat dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Keluarga telah menjemput jenazah Sultan dan dinihari tadi dimakamkan di tempat pemakaman umum Sodong, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ayah: Kalau Arief Bunuh Mirna, Saya Cincang di Depan Otto
Jessica Bilang Kalau Arief Mau Sabar Dulu, Mirna Selamat
Ayah Mirna Jelaskan Misteri Duit
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari