Pakar komunikasi politik dari Universitas Bengkulu Lely Arrianie menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini tengah mencari bentuk pas dari rasionalisasi pegawai negeri sipil (PNS).
"Selama ini Jokowi-JK tengah mencari bentuk bagaimana agar semua kebijakan yang berkaitan dengan PNS bisa dirasionalisasikan dengan tidak merugikan mereka yang sudah menjadi PNS," ujar Lely saat dimintai pandangannya, di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Dia mengatakan jalan yang ditempuh pemerintahan Jokowi dalam menekan jumlah PNS adalah dengan cara menambah PNS hanya apabila ada PNS yang melakukan pensiun dini.
Ketua Program Pascasarjana Komunikasi Universitas Jayabaya Jakarta itu menilai tidak mudah bagi pemerintah saat ini memutus rantai birokrasi berbasis sumber daya manusia menjadi ke teknologi. Hal itu pun sulit dilakukan pemerintahan sebelum Jokowi.
Namun demikian Lely memandang saat ini upaya pemerintah dalam menata PNS sudah mulai terlihat sedikit demi sedikit.
Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengatakan pemerintah tengah menggenjot efektivitas jumlah PNS.
Salah satunya dengan kebijakan rasionalisasi PNS yang akan dibiarkan berjalan secara otomatis.
Pemerintah menekankan setiap dua orang PNS pensiun akan digantikan oleh satu PNS baru. Sehingga birokrasi akan ramping dengan sendirinya karena pegawai yang diterima lebih sedikit dan sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya.
Pemerintah juga tengah menata penyebaran PNS agar tidak semuanya menumpuk di kota besar, sementara di daerah perbatasan kekurangan pegawai.
Sementara itu sejalan dengan angan pemerintah mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik, Menteri Asman mengatakan pemerintah saat ini sedang menyusun program-program pelatihan bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS), yang difokuskan pada peningkatan kemampuan PNS di bidang teknologi informasi.
Dikatakan Asman penerapan "e-government" tidak dapat dihindari, mengingat perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan secara signifikan. Untuk itu, sektor birokrasi memerlukan SDM yang mendukung program pemerintah tersebut.
Menteri Asman mengatakan akan memberdayakan semua lembaga pelatihan termasuk Lembaga Administrasi Negara guna melatih PNS melek teknologi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional