Pembangunan manusia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam revolusi mental sejak awal pemerintahannya kini memiliki momentumnya sendiri. Manusia Indonesia tentulah diharapkan memiliki kecerdasan dalam menghadapi persaingan yang telah terjadi sekarang ini. Namun, yang tak kalah pentingnya, manusia Indonesia haruslah juga memegang teguh nilai integritas sebagaimana yang menjadi salah satu nilai strategis dalam revolusi mental.
Saat bersilaturahim dengan pengurus besar Al-Khairiyah di Kampus Al-Khairiyah, Cilegon, Provinsi Banten, Sabtu sore (22/10/2016), Presiden menekankan pentingnya karakter manusia untuk turut diperhatikan. Integritas dan kejujuran ialah salah satu dari sekian banyak nilai-nilai yang menurut Presiden perlu dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
"Banyak yang pintar-pintar, tapi senangnya mungli (melakukan pungutan liar). Ini yang menjadi penyakit bangsa kita," ujar Presiden.
Urusan pungutan liar (pungli) ini memang menjadi perhatian khusus pemerintah belakangan ini. Dengan melihat kondisi perizinan di sejumlah instansi yang menjadi lebih sulit atau berbelit-belit akibat adanya pungli, Presiden merasa perlu untuk turun tangan langsung. Apalagi Indonesia kini sedang berusaha agar mampu menjadi negara yang ramah investasi.
"Dari survei kemudahan berinvestasi, Indonesia ada di nomor 109. Singapura di nomor satu, Malaysia nomor 18, Thailand nomor 49. Jangan ditepukin, ada yang mau tepuk tangan. Inilah persoalan besar kita," tegasnya.
Oleh karenanya, sekali lagi Presiden mengingatkan bahwa Indonesia tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas, tapi juga yang memiliki integritas dan kejujuran untuk bersama mengelola negara Indonesia ini. Dirinya pun membagi pengalaman yang pernah dihadapinya saat mengurus perizinan berpuluh tahun lampau yang mungkin masih bisa ditemui hingga kini.
"Tahun 87-88, mau urus izin berbelit-belit dan diminta ini itu di setiap meja. Pasti diminta rupiah tertentu. Inilah yang harus kita selesaikan kalau kita ingin peringkat kita naik. Oleh sebab itu dibutuhkan SDM yang memiliki integritas," kata Presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting