Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta posisi ketua pengurus besar (PB) cabang olahraga di Indonesia tidak dijadikan kerjaan sampingan karena pengelolaan olahraga harus dilakukan secara fokus.
"Jadi ketua PB itu gak boleh disambi (sampingan), 24 jam harus bisa memantau pelatnas. Keberadaan ketua sangat dibutuhkan termasuk saat menjalani kejuaraan baik di dalam maupun luar negeri," kata Menpora di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (24/10/2016).
Menurut dia, peran ketua PB memang sangat vital. Untuk itu, dibutuhkan sosok yang benar-benar mampu untuk mengelola dengan baik. Apalagi jika harus memimpin PB yang selama ini menjadi pantauan serta yang menjadi tulang punggung prestasi dikancah internasional.
Saat ini, ada dua PB besar yang akan mengganti kepengurusannya, yakni Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Saat ini keduanya sedang menjalani tahapan untuk pemilihan.
Untuk PBSI sudah ada satu nama yang secara resmi mendaftar dalam Musyawarah Nasional PBSI di Surabaya, 30 Oktober-1 November 2016, yakni dari pihak petahana, Gita Wirjawan.
Informasi yang berkembang ada satu lagi bakal calon yang digadang-gadang bakal memimpin PBSI periode 2016-2020, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto.
Kubu Wiranto bahkan mengklaim telah mendapatkan dukungan 22 pemilik suara. Hanya saja, hingga saat ini belum mendaftar secara resmi. Kabarnya, kubu Wiranto akan mendaftar ke bagian pemilihan PBSI pada, Selasa (25/10/2016).
"Bulutangkis selama ini menjadi andalan Indonesia untuk meraih prestasi tertinggi dikancah internasional. Jadi PBSI membutuhkan pemimpin yang benar-benar fokus. Siapapun itu orangnya," kata lelaki yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Sementara itu, untuk PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres pemilihan di Jakarta, 10 November nanti. Ada sembilan calon yang bakal mengejar posisi ketua umum induk organisasi sepak bola yang satu diantaranya adalah Pangkostrad Letjen (TNI), Edy Rahmayadi.
Selain itu, ada nama Walikota Batu, Eddy Rumpoko, yang mencoba peruntungan untuk memimpin PSSI empat tahun mendatang. Berikutnya adalah Djohar Arifin Husin, Tony Aprilani, Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman, Moeldoko, Erwin Aksa dan Bernhard Limbong. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!