Suara.com - Delapan tahanan yang diduga anggota kelompok garis keras di India melarikan diri dari sebuah penjara berpengamanan ketat, Senin (31/10/2016). Sebelum kabur, mereka sempat menggorok leher seorang penjaga dengan lempengan logam.
Aksi tersebut dilakukan para tahanan sebelum fajar menyingsing. Mereka menggorok leher seorang penjaga tak bersenjata dengan lempengan logam yang sudah mereka asah. Mereka lalu menggunakan sprei tempat tidur yang disambung-sambung untuk memanjat tembok penjara di Kota Bhopal itu.
Sebagian tahanan yang diduga anggota Students Islamic Movement of India (SIMI), sedang ditahan sembari menunggu persidangan dalam kasus aksi teror. Dua diantaranya baru ditahan bulan Februari lalu.
"Saat ini kami fokus menangkap mereka. Penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara mereka kabur," kata Inspektur Jenderal Polisi Bhopal, Yogesh Choudhary kepada AFP.
Choudhary mengatakan, para napi ditahan di sel tahanan yang sama dan kabur antara tengah malam hingga pukul 02.00 setelah melumpuhkan penjaga.
Kaburnya napi tersebut bertepatan dengan perayaan Diwali, perayaan umat Hindu di mana warga beramai-ramai menyalakan kembang api. Kabut asap sisa kembang api diduga dimanfaatkan para napi untuk menyamarkan aksi mereka.
Polisi meyakini ada kerusakan sistem pengamanan di penjara yang memiliki perangkat pemantau elektronik 24 jam non stop.
Otoritas India menuding SIMI sebagai dalang insiden pengeboman, seperti pengeboman di kereta komuter Mumbai pada tahun 2006 yang menewaskan 187 orang, juga ledakan bom di New Delhi. India juga menuding SIMI terlibat dengan kelompok militan asal Pakistan.
Ratusan anggota SIMI sudah ditahan dalam sepuluh tahun terakhir. (AFP)
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Puluhan Napi Lapas Kutacane Ramai-ramai Kabur Jelang Buka Puasa, Ditjen PAS: Sebagian Sudah Ditangkap
-
Detik-detik Napi Lapas Kutacane Ramai-ramai Kabur Jelang Buka Puasa
-
1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik Usai Hasil Pilpres Diumumkan
-
Sosok Kepala Rutan Salemba yang Dinonaktifkan Buntut 7 Tahanannya Kabur
-
Buntut 7 Tahanan Narkoba Kabur, Yusril Perintahkan Kemen Imipas Investigasi Rutan Salemba
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!