Suara.com - Kondisi Dede Yeti (56), seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mulai membaik setelah mengalami koma selama 2,5 tahun di Rumah Sakit King Abdul Azis Arab Saudi.
"Saat ini Dede Yeti sudah buang air besar, kedua tangannya juga bisa digerakkan. Namun belum bisa berbicara," kata Maman Suparman (60), suami Dede Yeti warga Pasir Pulo RT 01/RW 06 Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Menurut Maman, sejak kembali ke Tanah Air dua pekan lalu, kini kondisi kesehatan istrinya mengalami perkembangan.
Dede Yeti sempat mengalami koma atau tidak sadarkan diri selama 2,5 tahun akibat kecelakaan di rumah majikannya di Arab Saudi. Bahkan, ketika dirawat di Rumah Sakit King Abdul Azis, kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Lebak dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Serang memulangkan Dede Yeti ke Tanah Air.
"Saya berharap istri saya bisa sembuh total," katanya.
Namun, Maman mengaku bingung karena istrinya harus mendapat perawatan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung dan membutuhkan biaya cukup besar. Sedangkan dirinya tidak memiliki jaminan asuransi kesehatan melalui BPJS.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) agar mendapatkan pengobatan medis secara gratis.
Dede Yeti bekerja di Arab Saudi sejak 22 Januari 2010 melalui PT Bantal Perkasa Sejahtera, Jakarta. Majikannya Nuroh Abduloh Nasir Al Jebren beralamat Dammar Khobar Arab Saudi.
Ia terjatuh dari tangga dan mengalami pendarahan otak hingga mengalami koma.
"Kami sekeluarga bersyukur atas bantuan pemerintah sehingga istri saya bisa kembali ke Tanah Air," katanya.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Agus Mulyanto mengatakan kepulangan Dede Yeti itu merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Lebak, dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Serang.
Untuk memulangkan Dede Yeti dialokasikan dana sekitar Rp120 juta melalui APBD Provinsi Banten.
"Kami sebetulnya sudah memperjuangkan untuk kepulangan Yeti tahun 2014, namun anggota keluarga keberatan karena kondisinya mengalami koma," ujarnya menjelaskan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf