Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan meminta Pemerintah Korea Selatan memperhatikan keselamatan tenaga kerja Indonesia di sektor perikanan. Sebab banyak aduan TKI di sektor perikanan menerima perlakuan tak baik.
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Hanif Dhakiri menjelaskan pelaut Indonesia dipaksa tetap bekerja pada musim dingin hingga suhu dibawah nol derajat selsius. Atas perlakuan tersebut banyak pelaut Indonesia tak kuat.
"Jelas tidak kuat karena iklim Indonesia tropis. Sementara musim dingin di Korea sangat ekstrem," kata Menteri Hanif.
Permintaa itu diajukan Hanif saat bertemu dengan Duta Besar Korea untuk Indonesia, Cho Taiyoung, Rabu (28/9/2016).
“TKI jangan dipaksa melaut saat musim dingin. Tolong perhatikan keselamatan kerja mereka,” tambahnya.
Hanif meminta kepada pemerintah Korea untuk mengingatkan hal itu kepada perusahaan Korea sektor kelautan dan perikanan yang mempekerjakan pelaut Indonesia. Yan terjadi, jika ada pelaut Indonesia yang melarikan diri karena tak kuat dingin, maka yang disalahkan adalah pihak perusahaan Jasa Peyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).
Atas desakan tersebut, Duta Besar Korea untuk Indonesia, Cho Taiyoung menyatakan, masalah penggunaan tenaga kerja asing sepenuhnya menjadi tanggungjawab swasta. “Namun kami akan merespon secara penuh permintaan pemerintah Indonesia,” ujarnya. Apalagi, saat ini pemerintah Korea sedang memperbaiki tata kelola pekerja asing, termasuk pada sektor perikanan dan kelautan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Hanif juga meminta kepada pemerintah Korea untuk menambah kuota TKI di Negara gingseng tersebut. Saat ini TKI yang berada di Korea sekitar 6.800 orang bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.
Pemerintah Korea dan swastanya juga diminta melakukan investasi disektor pelatihan untuk para calon TKI yang akan bekerja di Korea.
Terhadap permintaan tersebut, Duta Besar Korea menyatakan, bahwa saat ini Korea sedang dilanda krisis pengangguran. Menurutnya, angka pengangguran terdidik di Korea mencapai 12 persen. Untuk mengatasi masalah ini, Korea akan menutup sejumlah perguruan tinggi. Sedangkan terkait investasi untuk pelatihan TKI, pihaknya akan menyampaikan hal ini kepada pelaku sektor swasta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka