Suara.com - Sejumlah aktivis muda organisasi Muhammadiyah yang tergabung dalam Relawan Matahari Jakarta melakukan deklarasi dukungan terhadap pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/11/2016).
Menurut koordinator RMJ, Supriadi Djae, sebagai aktivis muda Muhammadiyah mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut meluruskan kembali arah perjalanan bangsa. Katanya, Pilkada DKI Jakarta memiliki banyak dinamika yang berpotensi memecah belah bangsa karena kentalnya unsur kampanye berbau suku, agama, ras, dan antargolongan.
"Bagaimana tidak, pendahulu kami adalah para pendiri yang ikut melahirkan republik ini. Republik yang disepakati dalam kerangka Pancasila, sebagai anti-tesis dari pemikiran ke-Islaman yang progressif, berkemajuan dengan wawasan kebangsaan yang diimpikan," kata Supriadi usai Deklarasi Relawan Matahari Jakarta bertema Islam Berkemajuan untuk Kebhinekaan Jakarta.
Supriadi melanjutkan, melalui RMJ, gagasan itu kemudian diekspresikan lewat gerakan politik dengan mendukung pasangan Ahok-Djarot. Katanya, dukungan tersebut merupakan wujud untuk menjaga kebhinekaan.
"Ini juga bukti bahwa aktivis-aktivis Muhammadiyah berdiaspora dan akan saling menguatkan pilar-pilar ke-Indonesia-an. Dukungan ini juga untuk memastikan program pembangunan yang sudah berjalan dengan sangat baik harus dilanjutkan dan diteruskan," ujar Supriadi.
"Sebab akan rugi bila pembangunan yang baik mengalami keterputusan akibat perubahan di level aktor," Supriadi menambahkan.
Lebih lanjut, Supriari mengatakan bahwa pihaknya secara tegas menolak dan akan menghindari politisasi agama karena akan merusak kebhinnekaan bangsa. Dengan demikian, katanya, Pilkada DKI Jakarta akan terfokus pada rekam jejak kandidat serta program kerja yang ditawarkan.
"Kami juga melihat secara nyata, banyak program dan kineja Ahok-Djarot yang berpihak kepada kepentingan ummat. Sebut saja program renovasi masjid dan mushola, program mengumrohkan pengurus masjid di seluruh DKI yang tidak pernah dilakukan gubernur-gubernur sebelumnya serta mulai meniadakan secara bertahap tempat kemunkaran seperti lokalisasi di Kalijodo," kata Supriadi.
Diketahui, Relawan Matahari Jakarta terdiri dari ratusan aktivis muda yang pernah aktif di berbagai organisasi sayap Muhammadiyah seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisyiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik