Suara.com - Intan Marbun, balita 2,5 tahun, mengakhiri perjuangannya melawan maut pada Senin dini hari (14/11/2016). Bocah cilik salah satu korban pengeboman Gereja Oikumene, Samarinda itu sempat dirawat karena luka bakar yang merusak hampir seluruh tubuhnya, termasuk paru-parunya.
Intan, satu dari lima korban pemboman di Gereja Oikumene, Samarinda pada Minggu (13/11/2016) itu, wafat sekitar pukul 3.05 WIB pagi di Rumah Sakit Umum Daerah AW Sjahranie Samarinda.
"Korban meninggal dunia akibat menderita luka bakar cukup parah yakni mencapai 78 persen," ujar Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda Rahim Dinata Majidi.
"Luka bakar diatas 45 persen bagi orang dewasa saja sudah tergolong parah, apalagi sampai 78 persen dan ini dialami oleh balita," imbuh Rahim.
Kabar meninggalnya Intan, mengguncang publik Tanah Air. Tagar #RIPIntan hingga Senin petang memuncaki daftar 10 topik paling ramai di Twitter. Hampir semua kicauan di Twitter mengekspresikan kesedihan dan kemarahan atas peristiwa nahas yang merengut nyawa tak berdosa.
Seorang pengguna Twitter bernama Nong Darol Mahmada misalnya menulis bahwa pelaku pengeboman, yang diyakni melakukan aksinya karena kebencian berlatar agama, sebenar-benarnya adalah penista agama.
Sementara akun Pojok Gus Dur menulis bahwa dalam agama Islam sendiri Nabi Muhammad melarang pasukannya melukai anak-anak, perempuan, dan orang tua renta dalam peperangan.
"Jadi siapa junjunganmu?" tanya akun ini kepada pelaku yang diyakini sebagai teroris.
Tulisan senada juga diutarakan oleh Dahlan Iskan dalam akun Twitter-nya @iskan_dahlan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!