Suara.com - Setiap manusia pastinya mendambakan yang namanya kemeriahan pesta pernikahan. Begitu juga dengan angan-angan sebuah keluarga di kota Haryana, India bagian utara, beberapa hari lalu.
Siapa sangka, pesta yang awalnya berlangsung ceria di Savitri Marriage Hall, berubah menjadi tragedi mencekam hanya dalam beberapa saat.
Peristiwa bermula, ketika salah satu tokoh organisasi terkemuka All India Hindu Mahasabha, Sadhi Deva Thakur, 40 tahun, datang memenuhi undangan salah satu keluarga pengantin.
Bermaksud untuk turut menyemarakkan pesta pernikahan, Thakur beserta keenam rekan lelakinya mengangkat senjata dan meletupkan tembakan ke udara.
Tragisnya, diantara letupan tembakan itu ada yang menyasar ke tamu lain yang hadir. Tercatat, satu orang tewas dan empat luka-luka atas insiden itu.
Korban tewas, Sunita, 48 tahun, tak sengaja tertembak di dada oleh peluru nyasar dan meninggal saat dalam penanganan dokter di sebuah rumah sakit.
Sedangkan empat korban yang mengalami luka, salah satunya putri dari Sunita yang baru berusia 11 tahun. Semua korban luka kini masih berada di rumah sakit.
"Ini sangat mengejutkan. Dia (Sunita) terbunuh di depan mata saya dan tidak ada yang bisa kami lakukan untuk menolongnya," kata Rosy Dutta, 50 tahun, sepupu Sunita.
"Keponakan saya juga mengalami luka. Ini benar-benar tidak bisa diterima. Pihak kepolisian di kota kami tampaknya hanya akan tidur saja atas kejadian ini," lanjut Rosy, geram.
Sementara itu, anggota kepolisian Karnal, Jasvinder Singh, membenarkan adanya tragedi yang menyayat hati tersebut dan masih mencari keberadaan Thakur beserta para pelaku lainnya.
"Rekan lelaki Thakur menembakkan tembakan ke udara juga, ketika salah satu dari mereka salah melepaskan tembakan. Dia menguji tembakan dengan meletupkannya ke lantai yang lantas memantul mengenai orang di dekatnya," kata Singh.
"Satu orang dikonfirmasi tewas, dan dua dari empat korban luka kini masih dalam keadaan kritis," lanjut Singh.
Singh menambahkan, pihaknya tidak bisa melakukan penangkapan kepada para pelaku karena mereka telah melarikan diri dari lokasi kejadian dan dalam persembunyian.
"Kelompok itu lalu meninggalkan tempat tersebut segera setelah kejadian. Kami telah menggerebek beberapa tempat di dekat lokasi, tapi belum menemukan mereka," ujar Singh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO