Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri menuding pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berada di bawah tekanan kepentingan negara asing. Katanya, pernyataan itu didasarkan pada penguasaan sumber daya alam Indonesia yang semakin banyak dikuasai oleh negara lain.
"Mereka mengobrak-abrik NKRI, UUD 1945. NKRI ini telah dikuasai bangsa asing, kesejahteraan jauh dari yang kita harapkan. Kita terjebak dalam perangkap kapitalisme global," kata Rachmawati dalam acara Konsolidasi Tokoh Nasional dengan tema 'Kembali ke Kiblat Bangsa' di Aula Dr. Ir. Soekarno, Universitas Bung Karno, Jalan Kimia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016).
"Kita terpinggirkan. Eksploitasi sumber daya alam terus digerus. Jokowi cs sudah terbelenggu dengan kapitalis," Racmawati menambahkan.
Sementara itu, Rachmawati juga mengaku menaruh curiga pada buruh Cina yang masuk ke Indonesia. Katanya, bisa jadi buruh-buruh itu adalah intelijen Cina yang sengaja dikirim ke Indonesia untuk memantau situasi di dalam negeri.
"Saya mendengar kabar sekian juta orang Cina diimpor masuk ke Indonesia sebagai buruh. Padahal itu hanya kedok, bisa jadi sebenarnya intelejen. Karena apa? Pada 4 November ada laporan, ada kapal perang Cina merapat di Tanjung Priok," ujar Rachmawati.
Menurut dia, hal ini semakin membuktukan bahwa Presiden Jokowi sudah terperangkap ke dalam kepentingan imperialisme timur, yang tidak lain adalah Cina.
Ia juga mengatakan, hal ini tidak terlepas dari kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Masyarakat kita sengsara. Pejabat kita sudah ada yang bersikap fasis, rasis. Ini menjadikan pemerintah masa lalu kembali. Kita mendengar adanya dukungan untuk Ahok dari Cina. Menjadi agen berlangsungnya struktur kolonialisme," tutur Rachmawati.
Sebab itu, Rachmawati mengajak rakyat Indonesia untuk terus mengawal pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kita harus serius, pejabat nasional harus sesuai dengan kiblat dasar. Perlu dan sangat perlu kita lakukan konsolidasi. Lakukan aksi. Menyatakan sikap kepada pemerintahan Jokowi," kata Rachmawati.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen