Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11). (Antara)
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang berbeda-beda. Namun, perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan luar biasa bagi bangsa ini dengan tetap berpegang teguh pada Pancasila dan konstitusi.
"Karena kita adalah bangsa yang majemuk, yang akan terus menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada, solusinya adalah kembali pada konsep negara hukum. Pegangan kita adalah apa yang tercantum dalam konstitusi bahwa negara kita adalah negara hukum," demikian disampaikan Jokowi usai makan siang bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Jokowi menyontohkan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kasus tersebut tetap harus diselesaikan dengan koridor hukum, tidak boleh diselesaikan dengan pemaksaan kehendak dari kelompok masyarakat.
"Sebagai negara hukum semua harus berjalan berdasarkan atas hukum, bukan atas dasar pemaksaan kehendak, apalagi dengan menggunakan kekuatan massa. Hukum harus menjadi panglima di negara kita," ujar dia.
Jokowi mengungkapkan konsolidasi yang dia lakukan beberapa pekan terakhir dengan bertemu militer, alim ulama, dan para ketua partai merupakan bagian dari usaha untuk memastikan suasana usai gerakan 4 November tetap kondusif.
Konsolidasi yang dikemas dalam bentuk tradisi silaturahim akan terus dilakukan Jokowi.
"Silaturahim dengan ulama, tokoh, TNI, Polri dan partai politik akan terus dilakukan sebagai tradisi," kata dia.
"Karena kita adalah bangsa yang majemuk, yang akan terus menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada, solusinya adalah kembali pada konsep negara hukum. Pegangan kita adalah apa yang tercantum dalam konstitusi bahwa negara kita adalah negara hukum," demikian disampaikan Jokowi usai makan siang bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Jokowi menyontohkan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kasus tersebut tetap harus diselesaikan dengan koridor hukum, tidak boleh diselesaikan dengan pemaksaan kehendak dari kelompok masyarakat.
"Sebagai negara hukum semua harus berjalan berdasarkan atas hukum, bukan atas dasar pemaksaan kehendak, apalagi dengan menggunakan kekuatan massa. Hukum harus menjadi panglima di negara kita," ujar dia.
Jokowi mengungkapkan konsolidasi yang dia lakukan beberapa pekan terakhir dengan bertemu militer, alim ulama, dan para ketua partai merupakan bagian dari usaha untuk memastikan suasana usai gerakan 4 November tetap kondusif.
Konsolidasi yang dikemas dalam bentuk tradisi silaturahim akan terus dilakukan Jokowi.
"Silaturahim dengan ulama, tokoh, TNI, Polri dan partai politik akan terus dilakukan sebagai tradisi," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka