Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis angkat bicara mengenai kasus meninggalnya balita bernama Aditya Fadilah (4). Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede, almarhum meninggal karena disiksa ibu kandungnya sendiri yang berinisial S.
Atas dasar ini, Iskan meminta penegakan hukum seadil-adilnya terhadap pelaku kekerasan hingga menyebabkan meninggalnya balita tersebut.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, karena secara fitrah tidak mungkin seorang ibu menyiksa anaknya. Ini berarti ada fenomena tekanan berat yang dialami orang tua saat ini,” kata Iskan di Jakarta, hari ini.
Iskan menambahkan secara global, kasus kekerasan pada anak dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Sehingga, Iskan menilai kasus kematian Aditya dapat diibaratkan seperti fenomena gunung es.
"Dari tahun ke tahun kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat dan seperti fenomena gunung es. Hal ini terjadi setidaknya karena paradigma mendidik anak kurang tepat," kata legislator PKS dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara II.
Atas dasar ini, Iskan mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia, bisa mengurangi kecenderungan meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dengan mengantisipasi potensi penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak.
“harus diingat, bahwa kekerasan terhadap anak tidak hanya dilakukan oleh orang lain, karena bisa juga dilakukan orang tua sendiri, seperti kurang harmonisnya rumah tangga,” kata Iskan.
Menurut Iskan ketidakharmonisan rumah tangga bisa menjadi sumber kekerasan terhadap anak, karena kemarahan bisa dilampiaskan kepada anak.
“Sehingga kekerasan terhadap anak bukan saja dilakukan masyarakat luar tetapi juga orang dalam sendiri yang seharusnya menjadi pelindung sang anak. Hal inilah yang juga harus diperhatikan oleh anak,” kata Iskan.
Awalnya, polisi sempat mengira S merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suami. Namun, setelah diselidiki, ternyata saat kejadian, suaminya sedang bekerja sebagai buruh bangunan.
Dengan adanya pemeriksaan lebih lanjut ini, akhirnya S langsung dijadikan tersangka, dan suaminya dijadikan saksi.
Berita Terkait
-
Nuraninya di Mana? Tuduh Curi Jajan, Wanita Ini Tega Ikat dan Bakar Pipi Bocah 9 Tahun
-
Bejat, Ayah di Demak Siksa Balita Minum Air Kloset karena Stres Kalah Judi
-
Tewas Dianiaya saat Dititipkan Ortunya, Kemen PPPA Bujuk Keluarga Demi Autopsi Anak Korban Kekerasan di Jakut
-
Polisi Ungkap Motif Pengasuh Aniaya Cana, Aghnia Punjabi Tak Percaya: Gak Masuk Akal
-
Baim Wong Ikut Gemas dengan Penganiaya Anak Aghnia Punjabi: Ini Dia Orangnya!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik