Suara.com - Survei yang dilakukan lembaga riset Poltracking Indonesia pada 7-17 November 2016 menyebutkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat merosot, sementara dua rivalnya, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno merangkak naik.
Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono berada di tingkat teratas yaitu 27,92 persen.
Posisi Ahok berada di bawah Agus yaitu 22 persen, padahal pada survei sebelumnya elektabilitas Ahok lebih tinggi dari itu.
Posisi ketiga adalah Anies Baswedan yang hanya selisih dua persen dengan Ahok, 20,42 persen.
"Kalau dari segi elektabilitas, pasangan Agus unggul diikuti oleh Pak Basuki, dan yang terakhir adalah Pak Anies," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda ketika memaparkan hasil survei di Sofyan Hotel Betawi, Jalan Cut Mutiah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).
Hanta memberi catatan bahwa hasil survei ini belum merupakan representasi angka sesungguhnya yang akan dicapai para kandidat di pilkada nanti. Meskipun pasangan petahana (Ahok-Djarot Saiful Hidayat) semakin menurun, dan kedua pasangan lainnya menanjak, jarak yang sangat kecil.
"Hasil ini belum bisa menyimpulkan siapa yang menang, peluangnya masih sama-sama kuat, peluangnya masih sama-sama besar, karena masih banyak yang belum menentukan pilihannya," kata Hanta.
Berbeda ketika popularitas yang survei, pasangan Ahok-Djarot mencapai 94,8 persen, unggul dari Agus yang hanya 87,5 persen dan Anies 85,9 persen.
"Sebenarnya ini tidak terlalu penting, tapi juga tetap menjadi perhatian, kalau aspek popularitas, Ahok masih di atas calon yang lainnya," kata Hanta.
Survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sebanyak 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun maksud dari survei ini adalah untuk melihat persepsi dan perilaku masyarakat dalam pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan