News / Metropolitan
Minggu, 27 November 2016 | 16:14 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pegang nomor urut di pilkada Jakarta [suara.com/Nikolaus Tolen]

Suara.com - Survei yang dilakukan lembaga riset Poltracking Indonesia pada 7-17 November 2016 menyebutkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat merosot, sementara dua rivalnya, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno merangkak naik.

Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono berada di tingkat teratas yaitu 27,92 persen.

Posisi Ahok berada di bawah Agus yaitu 22 persen, padahal pada survei sebelumnya elektabilitas Ahok lebih tinggi dari itu.

Posisi ketiga adalah Anies Baswedan yang hanya selisih dua persen dengan Ahok, 20,42 persen.

"Kalau dari segi elektabilitas, pasangan Agus unggul diikuti oleh Pak Basuki, dan yang terakhir adalah Pak Anies," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda ketika memaparkan hasil survei di Sofyan Hotel Betawi, Jalan Cut Mutiah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Hanta memberi catatan bahwa hasil survei ini belum merupakan representasi angka sesungguhnya yang akan dicapai para kandidat di pilkada nanti. Meskipun pasangan petahana (Ahok-Djarot Saiful Hidayat) semakin menurun, dan kedua pasangan lainnya menanjak, jarak yang sangat kecil.

"Hasil ini belum bisa menyimpulkan siapa yang menang, peluangnya masih sama-sama kuat, peluangnya masih sama-sama besar, karena masih banyak yang belum menentukan pilihannya," kata Hanta.

Berbeda ketika popularitas yang survei, pasangan Ahok-Djarot mencapai 94,8 persen, unggul dari Agus yang hanya 87,5 persen dan Anies 85,9 persen.

"Sebenarnya ini tidak terlalu penting, tapi juga tetap menjadi perhatian, kalau aspek popularitas, Ahok masih di atas calon yang lainnya," kata Hanta.

Survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sebanyak 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun maksud dari survei ini adalah untuk melihat persepsi dan perilaku masyarakat dalam pilkada Jakarta periode 2017-2022.

Load More