Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghadiri peringatan HUT Korpri yang 45 tahun di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan belum mendapatkan laporan dari intelijen Kementerian Pertahanan mengenai adanya upaya makar dengan menunggangi demonstrasi 2 Desember.
"Itu beberapa hari lalu beliau (Kapolri Jenderal Tito) sudah sampaikan. Kita punya data intelijen, data intelijen pertahanan cukup valid. Nggak ada indikasi," ujar Ryamizard usai menghadiri peringatan HUT Korpri yang 45 tahun di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Berbeda dengan pernyataan Tito beberapa pekan yang lalu yang menyebut adanya indikasi makar untuk memanfaatkan demonstrasi 2 Desember. Indikasi ini didasarkan pada informasi intelijen. Tito menegaskan bahwa pernyataannya bukan ditujukan kepada organisasi yang menyelenggarakan demonstrasi, melainkan pihak lain yang tidak dia sebut namanya.
Ryamizard mengatakan boleh saja Kapolri menyatakan demikian karena bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pak Kapolri mungkin ada indikasi, ini kan indikasi, indikasi itu boleh-boleh aja. Tapi dengan itu kita bersiap menjaga kemungkinan yang tidak tidak, itu harapan kita," katanya.
Ryamizard berharap demonstrasi 2 Desember dapat berjalan dengan damai segar bangsa ini tidak menjadi bahan ejekan negara lain.
"Kita sudah sepakat kok. Jadi jangan sampai bangsa ini jadi cemoohan orang, kok ribut mulu sih. Kita tunjukkan kita damai, percuma saja tulisan damai itu indah, tapi kita juga nggak benar," kata Ryamizard.
Demonstrasi 2 Desember untuk menuntut Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera ditahan atas kasus dugaan penistaan agama.
"Itu beberapa hari lalu beliau (Kapolri Jenderal Tito) sudah sampaikan. Kita punya data intelijen, data intelijen pertahanan cukup valid. Nggak ada indikasi," ujar Ryamizard usai menghadiri peringatan HUT Korpri yang 45 tahun di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Berbeda dengan pernyataan Tito beberapa pekan yang lalu yang menyebut adanya indikasi makar untuk memanfaatkan demonstrasi 2 Desember. Indikasi ini didasarkan pada informasi intelijen. Tito menegaskan bahwa pernyataannya bukan ditujukan kepada organisasi yang menyelenggarakan demonstrasi, melainkan pihak lain yang tidak dia sebut namanya.
Ryamizard mengatakan boleh saja Kapolri menyatakan demikian karena bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pak Kapolri mungkin ada indikasi, ini kan indikasi, indikasi itu boleh-boleh aja. Tapi dengan itu kita bersiap menjaga kemungkinan yang tidak tidak, itu harapan kita," katanya.
Ryamizard berharap demonstrasi 2 Desember dapat berjalan dengan damai segar bangsa ini tidak menjadi bahan ejekan negara lain.
"Kita sudah sepakat kok. Jadi jangan sampai bangsa ini jadi cemoohan orang, kok ribut mulu sih. Kita tunjukkan kita damai, percuma saja tulisan damai itu indah, tapi kita juga nggak benar," kata Ryamizard.
Demonstrasi 2 Desember untuk menuntut Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera ditahan atas kasus dugaan penistaan agama.
Banyak kalangan mengatakan seharusnya ormas tak perlu memobilisasi massa dari berbagai daerah untuk demonstrasi ke Jakarta lagi karena Ahok sudah ditetapkan menjadi tersangka dan sekarang berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan.
Komentar
Berita Terkait
-
Usai Diserang Isu SARA, RK Janji Bikin Program ke Vatikan dan Yerusalem, Apa Alasannya?
-
AMIN Teken 13 Pakta Integritas Ijtima Ulama, TPN Ganjar-Mahfud: Sudah Tak Laku, Lebih Khawatir Politik Dinasti
-
Ganjar Pranowo ke Pendukungnya: Haram Hukumnya Bawa Isu SARA!
-
Bukan Pesta Demokrasi: Penyakit-penyakit Musim Pemilu yang Akan Menjangkit
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting