Suara.com - Tim Indonesia baru saja melalui 10 laga melelahkan di partai semifinal. Dalam pertandingan yang digelar di GOR Lila Bhuana Denpasar, tim merah putih berhasil mengamankan tiga tiket final.
Tujuh pesilat yang melaju ke babak final terdiri dua dari kelas putri dan lima kelas putra. Di kelas C putri, Sarah Tria Monita berhasil ke final setelah meng-KO lawannya, Sopapan Likhittakul dari Thailand dan Nirmalasari Oktaviani yang menang telak atas pesilat Vietnam.
Lima pesilat dari kelas putra yang lolos ke final adalah Firdhana Wahyu Putra, Eka Yulianto, Iqbal Chandra Pratama, Galang Tri Widya Putra dan Hanifah Yudani Kusumah.
"Pertama kita bersyukur. Ada yang menang, ada yang kalah. Tapi lebih banyak yang menang. Anak-anak sudah bermain all out," kata pelatih tim Indonesia, Abas Akbar.
Sementara tiga petarung Indonesia yang gagal melaju ke final adalah Eko Febrianto, Komang Harik Adi Putra dan Ryan Sazali.
"Bagi yang belum beruntung, kita akan evaluasi ke depan untuk menghadapi SEA Games nanti," ujar Abas usai pertandingan.
Dalam kesempatan itu, Abas yang juga pernah mengharumkan nama bangsa lewat pencak silat, membeberkan sedikit soal taktik dan persiapan menghadapi partai final besok, Kamis (8/12/2016).
"Kita akan berpikir. Membaca lawan lewat video, audio visual dan memotivasi atlet. Sebagai pelatih, yang pasti membina atlet kami yang masuk final untuk lebih percaya diri lagi. Tapi tidak over confidence," ujar Abas.
"Yang penting jangan lengah. Sedetik pun jangan sampai lengah. Waspada," ujarnya lagi.
Dengan kemenangan tujuh pesilat Indonesia tersebut, total 10 atlet akan berlaga di final. Di hari sebelumnya, tiga pesilat sudah memastikan tiket final yaitu Awaludin, Mariati dan Selly.
Dengan 10 tiket final, Indonesia berpeluang mempertahankan gelar juara umum dari kejuaraan dunia sebelumnya dengan 9 medali emas.
Berita Terkait
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Pembukaan Meriah PON Bela Diri 2025, Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
Di Depan Presiden Prabowo, Iko Uwais Unjuk Bakat Pencak Silat
-
20 Negara Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Sumut, Bobby Nasution: Terima Kasih
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional