Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa dia dan kelompoknya berencana menunggangi aksi damai 2 Desember 2016 untuk tujuan makar.
Rachmawati dan kelompoknya ketika itu memang merencanakan demonstrasi di depan gedung DPR dan MPR, bertepatan dengan aksi damai di lapangan Monumen Nasional. Selain menuntut penahanan terhadap calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), aksi kelompok Rachmawati juga untuk mendesak MPR mengembalikan UUD 1945 ke naskah asli.
"Saya mencoba untuk mengatakan bahwa kami ini jangan dituding menunggangi aksi GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia), ini aksi kami sendiri," kata Rachmawati dalam konferensi pers di rumahnya, Jalan Jati Padang Raya 54 A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
"Jadi tidak ada tunggang-menunggangi aksi GNPF, membawa masa, seolah-olah kami mengajak mereka untuk ke DPR. Kalau mereka sendiri memang mau ke sana itu urusan mereka," Ketua Yayasan Pendidikan Sukarno menambahkan.
Rachmawati mengemukakan selam aini selalu konsisten untuk memperjuangkan pengembalian UUD 1945 ke naskah asli. Dia mengatakan telah menyampaikan permintaan tersebut kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan jauh hari sebelum 2 Desember.
"Dari pihak saya, saya mengatakan saya memang secara konsisten ingin menyampaikan petisi kembali kepada UUD 1945 dan itu saya lakukan, juga komunikasi, bertelepon dengan Pak Zulkifli Hasan," tutur Rachmawati.
Rachmawati mengatakan demonstrasi yang semula akan dilakukan di Parlemen, tidak direncanakan untuk sampai memasuki gedung. Demo, kata dia, hanya akan dilaksanakan di depan gedung sekaligus menyerahkan petisi ke DPR.
"Saya membuat instruksi ini adalah aksi damai. Yang saya selalu kumandangkan kami tidak masuk, saya katakan sampai di depan DPR saja," kata Rachmawati.
Kepolisian telah menetapkan 11 tokoh menjadi tersangka. Mereka diciduk di beberapa lokasi berbeda menjelang aksi damai pada Jumat (2/12/2016).
Delapan orang yang ditetapkan menjadi tersangka dugaan upaya makar, yakni mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigadir Jenderal (purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (purn) Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, aktivis Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, aktivis Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, dan tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.
Dua tersangka yang lain, Ketua Komando Barisan Rakyat Rizal Izal dan Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta Utara Jamran, disangka melakukan penyebaran ujaran kebencian.
Musisi yang juga calon wakil Bupati Bekasi Ahmad Dhani kena sangkaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.
Dari 11 tokoh, hanya Sri Bintang Pamungkas, Rizal, dan Jamran yang ditahan.
Berita Terkait
-
Romy Soekarno Anak Siapa? Cucu Presiden Pertama Dapat Kursi DPR Usai Sri Rahayu-Arteria Dahlan Mundur
-
Kerap Tak Sejalan dengan Megawati, Ini Jejak Politik Rachmawati Soekarnoputri
-
Membandingkan Kaesang dan Rachmawati Soekarnoputri: Pilih Partai Lain Meski Keluarga PDIP
-
Profil dan Biodata Rachmawati Soekarnoputri: Keturunan Soekarno yang Tak Bernaung di PDIP
-
Jejak Politik Rachmawati Soekarnoputri, Tak Pernah Sejalan dengan Megawati
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional