Suara.com - Polda Metro Jaya ungkap kronologis penangkapan tiga terduga teroris yang diamankan di dua kawasan berbeda oleh Densus 88 Anti Teror di sekitar Bekasi pada, Sabtu (10/12/2016), sekitar pukul 15.40 WIB.
Dua dari tiga terduga tersebut berjenis kelamin lelaki, berinisial NS dan AS. Sedangkan, satu lagi berjenis kelamin perempuan berinisial DYN.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, Densus 88 Anti Teror telah membuntuti kendaraan yang ditumpangi NS sejak dari Solo, Jawa Tengah.
Setibanya di Jakarta, kata Argo, NS lalu menjemput DYN di daerah Pondok Kopi yang saat itu membawa sebuah kardus.
Selanjutnya, DYN diantar ke kantor sekitar daerah Bintara untuk mengirim kardus yang akan dikirim ke rumah orang tuanya di Cirebon, Jawa Barat.
"Kemudian paket tersebut diambil dan dibuka oleh anggota Densus yang isinya ditemukan barang-barang berupa pakaian dan surat wasiat dari DYN kepada kedua orangtuanya," kata Argo saat dikonfirmasi Suara.com, Sabtu malam.
"Adapun isi surat wasiat tersebut menyatakan kesiapan DYN untuk melakukan amaliyah--bom bunuh diri," sambung Argo.
Lanjut Argo, ketiganya lantas melanjutkan perjalanan menuju kos-kosan di Jalan Bintara Jaya VIII Bekasi. Di kos-kosan tersebut DYN turun dengan membawa sebuah tas ransel berwarna hitam, dan masuk ke kamar 104.
Sedangkan, NS dan AS pergi meninggalkan rumah kos dan dilakukan pembututan terhadap mobil yang mereka tumpangi.
Baca Juga: Ini Dia Lokasi yang Jadi Target Terduga Teroris di Bekasi
"Sekitar pukul 15.40 WIB dilakukan penangkapan terhadap NS dan AS di bawah flyover Kalimalang," ujar Argo.
Sementara, penangkapan DYN dilakukan sekitar pukul 15.50 WIB di kos-kosan tersebut. Di dalam kamar 104 itu ditemukan bom yang tersimpan di dalam tas ransel berwarna hitam.
Argo menjelaskan, bom tersebut rencananya akan disasarkan ke Istana Negara dan saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan lebih lanjut.
"Rencananya bom tersebut akan diledakkan di Istana Negara pada saat serah terima jaga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)," pungkas Argo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah