Suara.com - Ketua Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno mengatakan jajarannya sudah melakukan 22 operasi tangkap tangan sejak pertama dibentuk pada 28 Oktober.
"Ada 22 operasi tangkap tangan sejak dibentuk," kata Dwi di sela-sela acara Kampanye Budaya Anti Pungli di acara car free day, Pintu Barat Daya Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (18/12/2016).
Operasi ini dilakukan di beberapa daerah, seperti Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Jawa Barat, Jakarta dan Jawa Timur. Jenis pungli yang terjaring, sambungnya, adalah alokasi dana desa, perizinan dan pembuatan paspor.
Salah satu contohnya Satgas Pungli melakukan operasi tangkap tangan dengan nilai mencapai miliaran rupiah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Praktik pungli seperti itu terjadi karena ketidakpedulian masyarakat dalam memberantas praktek tersebut.
"Karena sudah lama, makanya terkumpul sampai Rp15 miliar bahkan ada tindak pidana pencucian uang. Kemarin juga ada alokasi dana desa itu ada kurang lebih hampir Rp1,5 miliar. Ini kan menghambat pembangunan," ujarnya.
Dia menekankan, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo, jajarannya akan memberantas praktik pungli tanpa melihat jumlahnya. Dia juga akan melaporkan hasil kerja Satgas ini kepada Presiden selama tiga bulan sekali.
"Ya memang Pak Presiden sampaikan sampai 10 ribu rupiah saja saya urus sebagainya. Tapi nyatanya bukan yang kecil-kecil saja bahkan ada yang besar tapi pembiaran lama diakumulatifkan cukup besar," katanya.
Dengan adanya Satgas Saber Pungli, Inspektur Pengawasum Umum Polri ini berharap bisa menekan angka pungli di masa yang akan datang. Sehingga, Dwi berharap, Indonesia bersih dari pungli.
"Jadi masyarakat sekarang ini berani melapor dan mau jadi saksi. Ini yang kita tumbuh kembangkan, masyarakat berani lapor, mau jadi saksi. Itu lebih bagus," sambung dia.
Baca Juga: Satgas Pungli Gelar Kampanye Budaya Anti Pungli
Dwi berharap Satgas ini bisa memberikan shock terapy kepada semua warga Indonesia. Sekaligus membuat angka pungli ini di Indonesia berkurang.
"Ini memberikan shock therapy kepada kita semua warga negara Indonesia baik penyelenggara negaranya , masyarakatnya, pengusaha dan sebagainya sehingga pungutan liar harus kita hilangkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?