Presiden Joko Widodo berfoto bersama skuat, pelatih, dan ofisial tim nasional Indonesia beserta Ketua Umum PSSI Letjen Edy Rahmayadi beserta petinggi PSSI lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12/2016) [Suara.com/Erick Tanjung]
Pemain belakang tim nasional Indonesia Abduh Lestaluhu bercerita kepada Presiden Joko Widodo mengenai kenapa dia marah dan menendang bola dengan keras ke arah pemain cadangan Thailand sehingga Abduh diganjar kartu merah dalam pertandingan leg kedua partai final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12/2016) malam.
"Tadi saya sempat bercerita sama Presiden," kata Abduh ketika diundang Presiden untuk makan siang bersama para pemain timnas Garuda di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Namun, pemain nomor punggung tiga itu tidak menjelaskan bagaimana Jokowi menanggapi ceritanya.
Abduh mengaku marah sekali karena pemain Thailand mengulur-ngulur waktu di menit-menit akhir pertandingan. Padahal ketika itu Indonesia sudah ketinggalan skor 2-0. Pada waktu itu, tim Indonesia tengah berjuang keras untuk mencetak gol agar agregat dapat menjadi 3-3 sehingga dapat memaksa Thailand untuk memainkan perpanjangan waktu.
"Jadi pas bola out saya mau ngambil bola, tapi bolanya malah dipegang terus dilempar ke belakang lagi, dimainin-mainin begitu. Jadi saya balik ke wasit, saya bilang 'wasit ini nggak fair.' Saya balik mereka udah lempar, minta bola. Ya saya sudah tendang lagi ke mereka," ujar dia.
Abduh bercerita pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl dan Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edy Rahmayadi dapat memahami kemarahannya. Mereka tak kecewa karena mendapatkan kartu merah dari wasit.
"Mereka sangat mendukung apa yang saya lakukan karena itu kata mereka 'Bagus karena kan posisinya kita lagi ketinggalan, kita pengen ngejar gol jadi saya rasa dari pelatih sama dari PSSI mereka support saya, mendukung saya," tutur dia.
Indonesia gagal meraih gelar perdana Piala AFF. Dalam final leg kedua, Indonesia dikalahkan Thailand 2-0. Sementara pada pertandingan final leg pertama di Stadion Pakansari, skuad Garuda mampu mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.
Dalam pertandingan leg kedua final piala AFF yang dimenangkan oleh Thailand dengan skor 2-0, Abduh mendapatkan kartu merah usai menendang bola dengan keras ke arah bangku cadangan Thailand.
"Tadi saya sempat bercerita sama Presiden," kata Abduh ketika diundang Presiden untuk makan siang bersama para pemain timnas Garuda di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Namun, pemain nomor punggung tiga itu tidak menjelaskan bagaimana Jokowi menanggapi ceritanya.
Abduh mengaku marah sekali karena pemain Thailand mengulur-ngulur waktu di menit-menit akhir pertandingan. Padahal ketika itu Indonesia sudah ketinggalan skor 2-0. Pada waktu itu, tim Indonesia tengah berjuang keras untuk mencetak gol agar agregat dapat menjadi 3-3 sehingga dapat memaksa Thailand untuk memainkan perpanjangan waktu.
"Jadi pas bola out saya mau ngambil bola, tapi bolanya malah dipegang terus dilempar ke belakang lagi, dimainin-mainin begitu. Jadi saya balik ke wasit, saya bilang 'wasit ini nggak fair.' Saya balik mereka udah lempar, minta bola. Ya saya sudah tendang lagi ke mereka," ujar dia.
Abduh bercerita pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl dan Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edy Rahmayadi dapat memahami kemarahannya. Mereka tak kecewa karena mendapatkan kartu merah dari wasit.
"Mereka sangat mendukung apa yang saya lakukan karena itu kata mereka 'Bagus karena kan posisinya kita lagi ketinggalan, kita pengen ngejar gol jadi saya rasa dari pelatih sama dari PSSI mereka support saya, mendukung saya," tutur dia.
Indonesia gagal meraih gelar perdana Piala AFF. Dalam final leg kedua, Indonesia dikalahkan Thailand 2-0. Sementara pada pertandingan final leg pertama di Stadion Pakansari, skuad Garuda mampu mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.
Dalam pertandingan leg kedua final piala AFF yang dimenangkan oleh Thailand dengan skor 2-0, Abduh mendapatkan kartu merah usai menendang bola dengan keras ke arah bangku cadangan Thailand.
Komentar
Berita Terkait
-
Ambisi Bintang Persib: Marc Klok Ingin Ukir Sejarah Bersama Timnas Indonesia
-
Dapat Kartu Merah Saat Lawan PSV, Pemain Keturunan Indonesia Merengek: Wasit Gak Adil
-
Arab Saudi Diharamkan Imbang Apalagi Kalah Lawan Timnas Indonesia
-
Emil Audero Cedera, Ini 4 Kiper Pengganti Pilihan Kluivert di Timnas Indonesia
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!