Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Mochamad Iriawan berjanji akan mencopot jabatan Kapolsek Pamulang berinisal RS apabila nantinya terbukti terlibat dalam kasus pengutan liar.
"Akan diproses dan sebentar lagi akan dilakukan pencopotan," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Meski demikian, Iriawan enggan menjelaskan secara detail duduk perkara kasus yang melibatkan RS.
Dia hanya mengatakan jika kasus yang sedang melilit RS adalah dugaan pemerasan dengan barang bukti uang puluhan juta.
"Ini kasus pemerasan. Total barang bukti sekitar Rp23 juta kalau tidak salah. Nanti Kabid Propam yang menjelaskan," kata dia.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu menegaskan, tidak segan mencopot jajarannya apabila melakukan pelanggaran hukum.
"Yang jelas kalau ada anggota menyimpang dan ada barang buktinya, kita lakukan tindakan, termasuk proses pencopotan terhadap anggota. Ada anggotanya yang juga ditangkap," kata Iriawan.
Sementara, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Usman Heri Purwono menjelaskan, pihaknya akan melakukan sidang kode etik terhadap RS dalam kaitan dengan kasus tersebut.
Bila dalam persidangan kode etik RS terbukti terlibat, maka akan segera dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Pamulang.
Baca Juga: Terkait Pemerintahan Konkuren, Ini Pesan Jokowi pada Kemendagri
"Itu nanti disidang," singkat Usman. "Saat ini (RS) sudah kami tahan. Lima hari ini kami tahan, sebelum proses sidang," lanjutnya.
RS dan dua bawahannya terjaring operasi tangkap tangan Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar di kawasan Tangerang pada, Selasa (27/12/2016) lalu.
Menurut informasi yang beredar, RS dicokok lantaran diduga melakukan penyalahgunaan jabatan dalam pengungkapan kasus narkoba jenis sabu seberat 0,1 gram dengan satu tersangka.
Diduga, RS menerima uang sogokan dari tersangka agar kasusnya tidak diproses lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!