Suara.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepri mencatat 90 persen sabu dan ekstasi yang masuk ke wilayah Kepri berasal dari Malaysia.
"Sekitar 90 persen Nnarkoba masuk melalui jalur laut dari Malaysia ke Kepri," kata Kabid Berantas BNN Kepri, AKBP Bubung Pramiadi di Batam, Kamis.
Hal tersebut, kata dia, terjadi karena jarak antara Kepri dengan Malaysia sangat dekat dan bisa ditempuh dengan penggunakan kapal kecil dengan waktu singkat.
"Banyaknya pelabuhan tidak resmi membuat sabu atau ekstasi asal Malaysia mudah masuk ke Kepri dari jalur laut," katanya.
Dari Kepri, kata dia, biasanya sabu atau ekstasi tersebut akan dikirimkan menuju sejumlah wilayah baik di Sumatera, Pulau Jawa, Bali, hingga ke Makassar di Sulawesi.
"Jadi Kepri hanya tempat transit saja sebelum dikirim menuju daerah lain di Indonesia," kata Bubung.
Sepanjang Januari-September 2016, lanjutnya, BNN Kepri berhasil menyita dan menggagalkan sebanyak 25 ribu butir ekstasi serta 14,33 kilogram sabu yang hampir semua dari Malaysia.
Selan itu juga ada sekitar 22 kilogram ganja asal aceh yang diselundupkan melalui pelabuhan Domestik Sekupang Batam yang berhasil digagalkan.
"Untuk mencegah penyelundupan terus terjadi perlu peranan semuaa pihak dan semua lapisan masyarakat. Kalau semua terlibat, maka upaya penyelundupan akan mudah terdeteksi," ucapnya.
Saat ini, kata dia, BNN Kepri juga sudah banyak membentuk satgas-satgas dari berbagai unsur masyarakat yang bertugas mengedukasi tentang bahaya narkoba termasuk melaporkan jika ada upaya-upaya penyelundupan.
"Kami juga bekerjasama dengan banyak pihak lain karena upaya perang terhadap narkoba menjadi tanggungjawab bersama," kata Bubung. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka