Rumah Dodi, korban perampokan disertai pembunuhan di jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017) [suara.com/Dian Rosmala]
Empat bandit yang merampok dan membunuh enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, patungan uang sebelum beraksi. Masing-masing bandit menyetor Rp1 juta untuk modal.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan uang tersebut mereka pakai buat menyewa mobil dan biaya makan.
Mereka menyewa mobil jenis Suzuki Ertiga untuk berangkat ke rumah mewah Dodi pada pagi hari.
"Jadi empat orang ini kumpul di Bekasi, urunan terkumpul Rp4 juta kemudian pagi-pagi berangkat dari Bekasi kemudian jalan ke Pulomas," kata Argo.
Sebelum beraksi, mereka observasi lokasi terlebih dahulu. Mereka juga sempat makan di sekitar Sekolah Tinggi Ilmu Maritim, Pulomas.
Para perampok ini menentukan lokasi korban dengan random. Mereka mengincar rumah mewah yang pintu gerbangnya tak terkunci sehingga dapat leluasa masuk.
Sesampai di depan rumah Dodi, orang yang pertamakali turun dari mobil dan memeriksa pintu gerbang rumah Dodi adalah Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane.
"Tersangka Ius Pane masuk duluan mengecek pintu pagar hanya digerendel tidak dikunci bisa masuk. Akhirnya masuk ke rumah korban," kata Argo.
Komplotan yang sudah berkali-kali merampok di berbagai daerah ini, kata Argo, hanya mengincar barang-barang berharga yang mudah dibawa kabur.
"Jadi keempat tersangka ini adalah komplotan yang sudah tiga kali kemarin yang tadi saya sampaikan merampok dan dia sebenarnya dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor maupun yang lain," kata dia.
Sampai akhirnya, Dodi ditemukan tak bernyawa bersama lima orang lainnya di kamar mandi rumah. Selain Dodi, kelima jenazah lainnya ialah Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Sebelas orang ini disekap di dalam kamar mandi sempit sejak Senin (26/12/2016) dan baru ditemukan pada Selasa (27/12/2016).
Komplotan rampok yang terdiri dari Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane akhirnya dibekuk. Ramlan tewas ditembak polisi karena melawan petugas ketika hendak dibekuk.
Mereka menyewa mobil jenis Suzuki Ertiga untuk berangkat ke rumah mewah Dodi pada pagi hari.
"Jadi empat orang ini kumpul di Bekasi, urunan terkumpul Rp4 juta kemudian pagi-pagi berangkat dari Bekasi kemudian jalan ke Pulomas," kata Argo.
Sebelum beraksi, mereka observasi lokasi terlebih dahulu. Mereka juga sempat makan di sekitar Sekolah Tinggi Ilmu Maritim, Pulomas.
Para perampok ini menentukan lokasi korban dengan random. Mereka mengincar rumah mewah yang pintu gerbangnya tak terkunci sehingga dapat leluasa masuk.
Sesampai di depan rumah Dodi, orang yang pertamakali turun dari mobil dan memeriksa pintu gerbang rumah Dodi adalah Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane.
"Tersangka Ius Pane masuk duluan mengecek pintu pagar hanya digerendel tidak dikunci bisa masuk. Akhirnya masuk ke rumah korban," kata Argo.
Komplotan yang sudah berkali-kali merampok di berbagai daerah ini, kata Argo, hanya mengincar barang-barang berharga yang mudah dibawa kabur.
"Jadi keempat tersangka ini adalah komplotan yang sudah tiga kali kemarin yang tadi saya sampaikan merampok dan dia sebenarnya dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor maupun yang lain," kata dia.
Sampai akhirnya, Dodi ditemukan tak bernyawa bersama lima orang lainnya di kamar mandi rumah. Selain Dodi, kelima jenazah lainnya ialah Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Sebelas orang ini disekap di dalam kamar mandi sempit sejak Senin (26/12/2016) dan baru ditemukan pada Selasa (27/12/2016).
Komplotan rampok yang terdiri dari Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane akhirnya dibekuk. Ramlan tewas ditembak polisi karena melawan petugas ketika hendak dibekuk.
Komentar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya