Suasana pekamaman korban pembunuhan sadis Pulomas di Jakarta, Rabu, (28/12/2018). [Suara.com/Adi Prasetyo]
Polda Metro Jaya akan gelar rekonstruksi kasus perampokan yang disertai pembunuhan terhadap enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, dalam waktu dekat.
"Kalau penyidik sudah siap, kami lakukan pra rekonstruksi, lalu kami rekonstruksi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Senin (2/1/2017).
Argo belum dapat memastikan kapan rekonstruksi kasus dilakukan.
"Masih ada pentahapan-pentahapan yang terpenting bahwa kasus ini bisa terungkap secepatnya. Nanti tergantung penyidik. Penyidik sudah siap belum," kata Argo.
Setelah rekonstruksi dan berkas lengkap, berkas perkara kasus perampokan dan pembunuhan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Ya nanti kalau sudah semua," kata dia.
Empat anggota komplotan yang melakukan kejahatan di rumah Dodi sudah diringkus semua. Mereka adalah Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane. Ramlan yang merupakan otak kejahatan ditembak mati karena melawan petugas saat akan dibekuk. Sedangkan Erwin yang kakinya ditembak, sekarang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Aksi kejahatan terjadi pada Senin (26/12/2016). Sebelas korban disekap di kamar mandi. Mereka baru ketahuan keesokan harinya, Selasa (27/12/2016). Enam korban meninggal dunia dan lima lainnya lemas.
Enam orang meninggal dunia yaitu Dodi, dua anaknya: Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir. Sedangkan, lima korban yang selamat, masing-masing bernama Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
"Kalau penyidik sudah siap, kami lakukan pra rekonstruksi, lalu kami rekonstruksi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Senin (2/1/2017).
Argo belum dapat memastikan kapan rekonstruksi kasus dilakukan.
"Masih ada pentahapan-pentahapan yang terpenting bahwa kasus ini bisa terungkap secepatnya. Nanti tergantung penyidik. Penyidik sudah siap belum," kata Argo.
Setelah rekonstruksi dan berkas lengkap, berkas perkara kasus perampokan dan pembunuhan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Ya nanti kalau sudah semua," kata dia.
Empat anggota komplotan yang melakukan kejahatan di rumah Dodi sudah diringkus semua. Mereka adalah Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane. Ramlan yang merupakan otak kejahatan ditembak mati karena melawan petugas saat akan dibekuk. Sedangkan Erwin yang kakinya ditembak, sekarang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Aksi kejahatan terjadi pada Senin (26/12/2016). Sebelas korban disekap di kamar mandi. Mereka baru ketahuan keesokan harinya, Selasa (27/12/2016). Enam korban meninggal dunia dan lima lainnya lemas.
Enam orang meninggal dunia yaitu Dodi, dua anaknya: Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir. Sedangkan, lima korban yang selamat, masing-masing bernama Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Komentar
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana