Suara.com - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan membatasi kegiatan kampanye rakyat yang biasa diadakan di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Mulai pekan depan, kegiatan pengaduan hanya dibuka pada hari Rabu.
"Dipilih hari Rabu, karena Selasa kan (Ahok menjalani) sidang, jadi nanti diberi info tentang persidangan," ujar Sekretaris tim pemenangan, Ace Hasan Syadzily, di posko pemenangan Ahok-Djarto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).
Walaupun kegiatan di rumah lembang berpusat setiap hari Rabu, Ace mengatakan rumah lembang tetap dibuka setiap hari kerja. Meski begitu, dia berharap masyarakat juga mendatangi rumah lembang saat Ahok tengah menjalani persidangan kasus dugaan penodaan agama.
"Yang pasti intesitifitas di rumah lembang akan dikurangi, kemudian beliau Selasa kan hadiri sidang, kami pinta masyarakat tetap datang ke sini, mungkin kita akan alokasikan seminggu sekali di rumah lembang," jelas Ace.
Di luar hari Selasa dan Rabu, Ace menjelaskan Ahok akan memanfaatkan waktunya untuk melakukan blusukan sekaligus kampanye ke daerah-daerah yang masih memiliki banyak permasalahan.
"Di luar itu Pak Ahok akan blusukan. Kami ingin sebetulnya ini ada feed back, banyak masyarakat ingin tempatnya didatangi, setelah didata adalah yang kami pilih," kata dia.
Mulai pekan depan juga Ahok akan menyambangi daerah-daerah yang bukan merupakan basus massa pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta 2017.
Dalam kampanyenya nanti, Ahok juga akan mengutamakan menyambangi kawasan yang masih memiliki banyak permasalahan, misalnya banjir.
"Pasti (menyambangi) daerah yang masyarakat tak puas dengan kinerja pak Ahok. Pak Ahok harus tahu apa akar permasalahan, biar dicari solusi. Kedua kami mengunjungi tempat yang bukan basis," ujar Ace.
Baca Juga: Tim Ahok Tuduh 'Fitsa Hats' Tanda Saksi Tak Jujur
Setiap pasangan calon yang melakukan kampanye tidak diharuskan melakukan izin ke Ketua RT atau RW setempat.
Sebagai tim pemenangan, pihaknya akan melaporkan kegiatan kampanye ke KPU DKI Jakarta, setiap Ahok atau Djarot menyapa masyarakat Ibu Kota.
"Pak Ahok datang ke sana bukan kampanye, hanya mengecek titik yang menurut laporan warga di mana di situ sering banjir," kata Ace.
"Kalau kampanye kan, misal kalau disitu dengan sengaja mengajak. Kalau mau foto atau salaman masa ditolak. Jadi ya menurut saya harus objektif lah," Ace menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor