Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan otoritas Australia harus segera menangkap dan memproses hukum penerobos Gedung Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Melbourne, yang kemudian mengibarkan bendera kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Otoritas Australia harus segera menuntaskan investigasi dan memproses hukum pelaku kriminal penerobos KJRI Melbourne," kata Menlu Retno melalui pernyataan yang dimuat pada akun media sosial Kementerian Luar Negeri, Sabtu (7/1/2017) petang.
Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa penerobosan di Gedung KJRI Melbourne merupakan tindakan kriminal yang sama sekali tidak dapat ditoleransi.
Oleh karena itu, Australia sebagai negara penerima memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk segera memproses hukum pelaku dan menjamin keamanan semua misi Indonesia di Australia, sesuai Konvensi Wina 1961 dan 1963 tentang Hubungan Diplomatik dan Konsuler.
Menurut Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir, Menlu Retno juga telah melakukan komunikasi dengan Menlu Julie Bishop pada Sabtu pagi, untuk menekankan agar pemerintah Australia segera melakukan investigasi dan memproses hukum pelaku.
Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema juga terus melakukan komunikasi dengan otoritas Australia guna memastikan keamanan semua misi dan staf diplomatik serta konsuler Indonesia di Australia.
Pada Jumat (6/1/2017), pelaku yang diduga simpatisan OPM menerobos gedung apartemen yang berdekatan dengan Gedung KJRI di Melbourne, dan kemudian memanjat tembok gerbang setinggi 2,5 meter dan mengibarkan bendera OPM.
Dalam pernyataan pers Kemlu RI disampaikan bahwa insiden tersebut terjadi saat sebagian besar staf KJRI sedang melakukan Salat Jumat.
Atas kejadian tersebut, pemerintah RI telah mengirimkan protes keras kepada pemerintah Australia dan meminta agar pelaku segera ditangkap, serta dihukum secara tegas sesuai hukum yang berlaku.
Berita Terkait
-
Indonesia: Tangkap Pelaku Pengibar Bintang Kejora di Australia
-
Indonesia-Australia Harus Waspada Bintang Kejora Berkibar
-
Bendera Bintang Kejora Berkibar di KJRI Melbourne
-
Bendera OPM Berkibar di Universitas Papua, Polisi Masih Selidiki
-
Jokowi ke Manokwari, Bendera Bintang Kejora Berkibar di Beringin
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!