Suara.com - Kandas sudah cita-cita mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22), untuk kuliah S2. Puspo Arum meninggal secara mengenaskan di kamar mandi rumah kos di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Katanya, setelah selesai S1 ingin S2, makanya dia kerja sambil kerja juga," kata Noer, tetangga Puspo Arum, di rumah duka Jalan Al Basroh, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017).
Noer menilai Arum merupakan anak baik. Dia aktif sekali di kegiatan sosial lingkungan rumah.
Ketika ada acara-acara di kampung, kata Noer, mahasiswi jurusan teknik industri itu sering menjadi pembawa acara.
"Kalau ada acara di lingkungan dia sering jadi MC, dia juga aktif sebagai anggota Karang Taruna. Kalau bertemu, dia senyum saja," katanya.
Noer kaget begitu mendengar Puspo Arum meninggal dunia. Awalnya, Noer diberi kabar kalau Puspo Arum hanya pingsan.
"Nggak nyangka aja dia meninggal tragis gitu, orangnya baik. Padahal, kabar pertamanya dia pingsan," kata Noer.
Noer juga memuji keluarga Puspo Arum. Ayah dari Puspo Arum, Kasim Efendi, juga baik dengan warga.
"Orangtuanya aktif di arisan RT, di kegitan lingkungan juga. Pak Kasim itu orangnya baik, dan saya dengar dia kerja di perusahaan swasta. Kita nggak pernah dengar kalau ada masalah dengan pekerjaan," kata Noer yang berprofesi sebagai pedagang.
Sampai saat ini polisi belum dapat menyimpulkan motif kematian Puspo Arum.
Tetapi menurut hasil autopsi, ditemukan ciri-ciri perlawanan sebelum ditemukan meninggal dunia, Senin (9/1/2017).
"Hasil dari autopsi, ada bentuk luka perlawanan dari korban. Ada luka sayatan di telapak tangan sebelah kiri," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor Kebon Jeruk Ajun Komisaris Polisi Andryanto S. Randotama.
"Ada memang dua luka tusuk di bagian leher," ujar Andryanto.
Selain itu, juga ditemukan luka tusukan di bagian leher Puspo Arum. Beberapa barang berhara di dalam kamar juga raib.
Berita Terkait
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar