Suara.com - Pasukan Irak memukul mundur para pejuang ISIS di dekat Mosul pada Selasa dalam usaha yang diperbarui untuk menguasai bagian utara kota tersebut walau kemajuan lebih lambat di beberapa distrik, menurut tentara.
Pasukan Irak dan para sekutunya telah merebut desa-desa dan kota-kota kecil yang mengelilingi Mosul dan menguasai sedikitnya dua pertiga dari distrik-distrik di bagaian timur.
Semula pemerintah berharap dapat merebut kembali Mosul pada akhir tahun 2016. Dalam kampanye dukungan Amerika Serikat yang hampir berlangsung tiga bulan, para militan itu masih mengendalikan semua wilayah ke arah barat sungai Tigris yang memotong kota itu dari utara ke selatan.
Warga-warga sipil yang luka-luka berobat ke rumah-rumah sakit di dekatnya dan pasukan Irak menyalahkan ISIS karena menembaki warga yang berlarian dan menggempur kawasan-kawasan yang berpenduduk padat setelah gagal mengendalikan mereka.
Juru bicara humaniter PBB Jens Laerke mengatakan hampir 700 orang dibawa ke rumah-rumah sakit di kawasan-kawasan yang dikuasai Kurdi di luar kota Mosul selama pekan lalu dan lebih 800 orang perlu mendapat perawatan di rumah sakit sepekan sebelumnya.
"Angka warga yang trauma sangat tinggi terutama warga-warga yang tinggal di dekat garis depan," kata dia di Jenewa, seperti diwartakan Antara, Selasa (10/1/2017).
Penguasaan kembali Mosul setelah lebih dua tahun di bawah kekuasaan ISIS barangkali akan menjadi akhir kekhalifahan yang dideklarasikan di sisi Irak. Kekuasaan mereka terbentang di wilayah Irak dan Suriah.
Tetapi gerak maju pasukan Irak dan para sekutunya di Mosul lambat pada November dan Desember karena tentara terlibat perang kota dengan para militan, yang jumlahnya ribuan di dalam kota.
Para pejuang bertempur dengan bom-bom mobil bunuh diri dan penembak jitu yang bersembunyi di antara warga sipil. Mereka juga meledakkan jembatan-jembatan yang melintasi Tigris sebagai usaha memperlambat gerak tentara Irak, kata para perwira militer.
Baca Juga: Bukalapak Catat Transaksi Rp10 Triliun Sepanjang 2016
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pada Desember pihaknya akan merebut kembali Mosul dalam tiga bulan lagi. Mosul adalah kota terbesar di bawah kekuasaan ISIS di Irak atau Suriah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai