Calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui selama memimpin Jakarta belum mampu mengendalikan harga komoditas cabai. Pernyataan Ahok terkait meroketnya hargai cabai di sejumlah daerah akhir-akhir ini.
"BUMD kita semua berfungsi dengan baik. Harga daging sapi sudah oke. Kita hanya belum beres di cabai. Di bawang juga," ujar Ahok di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/2/2017).
BUMD yang dimaksud Ahok adalah PT. Food Station Tjipinang Jaya dan PD. Dharma Jaya.
Ahok mengatakan dia dan Djarot Saiful Hidayat ketika itu lebih fokus menstabilkan komoditas pangan lain, seperti beras dan daging sapi.
Kepada pendukung di markas kampanye, Ahok menjanjikan dapat menekan seluruh harga bahan pokok pada periode kedua kepemimpinan hasil pilkada Jakarta 15 Februari 2017.
Ahok dan Djarot sebenarnya sudah memiliki konsep untuk membangun perkulakan komoditas pangan di dua lokasi yaitu Pulogebang dan Kramatjati.
Seluruh warga ber-KTP Jakarta yang bergaji standar upah minimum provinsi dan memiliki anak pemegang Kartu Jakarta Pintar nanti dapat membeli bahan pangan dengan harga murah.
Semua barang yang disediakan dua pusat perkulakan didatangkan langsung oleh distributor sehingga harganya tidak mahal seperti pasar umum.
"Orang tidak mampu bisa beli dengan harga pabrik, harga distributor. Makanya saya minta bapak dan ibu tetap semangat (mendukung) dan percaya Basuki dan Djarot ini oke. Diperpanjang kontraknya," kata Ahok.
"BUMD kita semua berfungsi dengan baik. Harga daging sapi sudah oke. Kita hanya belum beres di cabai. Di bawang juga," ujar Ahok di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/2/2017).
BUMD yang dimaksud Ahok adalah PT. Food Station Tjipinang Jaya dan PD. Dharma Jaya.
Ahok mengatakan dia dan Djarot Saiful Hidayat ketika itu lebih fokus menstabilkan komoditas pangan lain, seperti beras dan daging sapi.
Kepada pendukung di markas kampanye, Ahok menjanjikan dapat menekan seluruh harga bahan pokok pada periode kedua kepemimpinan hasil pilkada Jakarta 15 Februari 2017.
Ahok dan Djarot sebenarnya sudah memiliki konsep untuk membangun perkulakan komoditas pangan di dua lokasi yaitu Pulogebang dan Kramatjati.
Seluruh warga ber-KTP Jakarta yang bergaji standar upah minimum provinsi dan memiliki anak pemegang Kartu Jakarta Pintar nanti dapat membeli bahan pangan dengan harga murah.
Semua barang yang disediakan dua pusat perkulakan didatangkan langsung oleh distributor sehingga harganya tidak mahal seperti pasar umum.
"Orang tidak mampu bisa beli dengan harga pabrik, harga distributor. Makanya saya minta bapak dan ibu tetap semangat (mendukung) dan percaya Basuki dan Djarot ini oke. Diperpanjang kontraknya," kata Ahok.
Komentar
Berita Terkait
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Harga Pangan Hari Ini: Cabai dan Bawang Meroket
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?