Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jakarta, Selasa (17/1/2017). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyebut kedatangannya merupakan kunjungan yang berharga menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Tak hanya itu, ia menuturkan pertemuan dengan Paloh sebagai bentuk komitmen sebagai partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hal ini disampaikan Novanto usai menggelar silaturahmi politik di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2017).
"Merupakan kunjungan yang sangat berharga di rumah besar senior saya Surya Paloh. Ini silaturahmi yang terus kita jalin selama ini kerja sama yang terus kita lakukan dalam program sebagai partai pendukung pemerintah,"ujar Novanto dalam jumpa pers.
Kata Novanto, pertemuan tersebut juga menunjukkan komitmen kedua partai baik Partai Nasdem dan Partai Golkar dalam merespon isu yang berkembang saat ini.
"Dukungan yang kita berikan untuk merespons, selain di parlemen, juga isu yang berkembang di masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melihat konsistensi sikap, politik partai pendukung pemerintah yang berjuang untuk kesejahterahan rakyat, "ucapnya.
Lebih lanjut, Novanto menegaskan partai Nasdem dan Partai Golkar terus mendukung pemerintah Jokowi-JK.
" Kami mendukung pemerintahan bapak Jokowi dan JK, dan dukungan ini tidak akan berhenti. Tadi sudah disebutkan bahwa masalah kebangsaan ini sangat penting, "kata dia.
Hal senada disampaikan Ketua Umum DPP Partai Nasdem yang menyebut bahwa pertemuan tersebut memiliki makna yang strategis.
"Ini memang silaturahmi yang dilaksanakan oleh DPP Partai Golkar ke Nasdem ini memberikan makna cukup strategis," ucap Paloh
Ia juga menuturkan bahwa kedua partai memiliki komitmen dalam menjaga kelangsungan dan semangat kebangsaan.
"Kedua partai ini punya komitmen yang sama bahwa kelangsungan, semangat kebangsaan yang telah kita miliki tidak boleh redup. Kedua partai ini harus seoptimal mungkin membangun kesadaran masyarakat. Negara ini negara Pancasila yang harus berdiri tegak,"paparnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menjelaskan, pertemuan silaturahmi politik yang berlangsung sekitar dua jam menghasilkan lima poin antara Partai Nasdem dan Partai Golkar.
Poin pertama yakni Nasdem dan Golkar memiliki keprihatinan yang sama dalam mencermati situasi dan kondisi kebangsaan.
"Kedua mengharapkan seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam NKRI dan berbhinneka tunggal ika,"kata Idrus.
Idrus menuturkan baik Partai Nasdem dan Partai Golkar, mengajak seluruh elemen bangsa untul mengembangkan politik kebangsaan sehingga seluruh sikap, pemikiran dan perilaku setiap anak bangsa senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa diatas segala-galanya.
"Keempat Nasdem dan Golkar menekankan perlunya konsisten kita sebagai bangsa dalam memperjuangkan cita-cita dan ideologi bangsa, "kata dia.
Kemudian kedua partai mendorong pemerintah untuk tegas kepada siapapun yang mengganggu ideologi Pancasila dan NKRI.
"Mendesak kepada pemerintah untuk bersikap tegas terhadap siapapun yang akan mengganggu ideologi Pancasila, persatuan dan kesatuan serta kokohnya NKRI, "ucap Idrus.
Ia menambahkan, kelima poin kesepakatan antara Partai Nasdem dan Partai Golkar merupakan hasil dari pemikiran kedua pimpinan partai.
"Ini yang jadi kesepakatan kita dari elaborasi pemikiran kedua Ketua Umum yakni Pak Novanto dan Pak Surya Paloh,"tegasnya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'