Suara.com - Suhu perpolitikan Tanah Air menghangat di awal tahun 2017. Santer beredar kabar, Presiden Joko Widodo akan kembali merombak susunan Kabinet Kerja.
Hari ini, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menepis kabar tersebut.
"Presiden bilang nggak ada reshuffle. Apa reshuffle. Dikit-dikit reshuffle, mabuk kita ini," kata Surya Paloh usai menghadiri perayaan ulang tahun PDI Perjuangan yang ke 44 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Surya Paloh menegaskan partainya memiliki sprit yang sama dengan PDI Perjuangan, yakni sama-sama menjaga keberlangsungan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Partai Nasdem, kata Surya Paloh, turut bertaggungjawab menjaga stabilitas pemerintahan karena Nasdem merupakan partai pendukung pemerintah.
"Ya kalau memang Presiden atau pemerintahnya terdesak atau didesak, ya tentu partai-partai pendukung pemerintahan ini kalau tidak merasa terdesak juga aneh itu," ujar Surya Paloh.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah dua kali melakukan reshuffle kabinet. Pertama pada tanggal 12 Agustus 2015 dan kedua tanggal 27 Juni 2016.
Isu reshuffle ketiga santer beredar setelah muncul demonstrasi pada 4 November dan 2 Desember 2016.
Berita Terkait
-
Jejak Kontroversi Ahmad Sahroni: 4 Blunder Fatal yang Membuatnya Didepak Surya Paloh
-
Terungkap! Ini Kesalahan Fatal Sahroni & Nafa Urbach yang Membuat Surya Paloh Tak Beri Ampun
-
Harga Sebuah Ucapan: Kursi DPR Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan Usai Lukai Hati Publik
-
Surya Paloh Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Pernyataannya Dinilai Lukai Rakyat
-
NasDem Ambil Sikap Tegas, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Resmi Dinonaktifkan dari DPR RI
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang