Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan peristiwa kebakaran yang terjadi di Blok I dan II, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Ribuan kios kini telah hangus dilalap si jago merah lantaran api tak mudah untuk dipadamkan.
Menurut Ahok, api sulit dipadamlam lantaran banyak kios yang dijadikan gudang. Banyak pedagang yang menyalahi konsep pasar.
Padahal saat masih aktif sebagai gubernur Jakarta telah berulang kali menyampaikan kalau pedagang dilarang menumpuk stok barang di toko atau kios.
"Saya sudah sampaikan tidak boleh jadikan toko itu untuk gudang, karena konsep pasar itu sebenernya untuk dagang. Jadi barang-barang tidak boleh ditumpuk terlalu banyak," ujar Ahok usai menghadiri acara di Hotel Santika, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Kamis (19/1/2017).
Ahok khawatir api yang menyala sekitar pukul 4.00 pagi ini nantinya merembet ke Blok III dan mengenai bangunan milik Pasar Jaya. Diketahui lebih dari 13 jam atau sekitar pukul 17.00 WIB, api belum padam.
"Sekarang setengah mati padaminya. Tapi sekarang saya nggak bia perintah apa-apa ke Dirut Pasar Jaya (karena sedang cuti)," kata Ahok.
Walaupun tak dapat memerintah, Ahok telah menghubungi Dirut Pasar Jaya, Dirut Pembangunan Jaya untuk memberikan sejumlah masukan.
"Tidak boleh (saru) orang memiliki 5-10 kios dan setengahnya dibuat untuk gudang. Ini yang bahaya. Kita harus adil," jelas Ahok.
Baca Juga: Kerugian Kebakaran Pasar Senen Diperkirakan Rp100 Miliar Lebih
Berita Terkait
-
Cerita Sedih Pedagang Pasar Senen yang Kehilangan Dua Kiosnya
-
Kerugian Kebakaran Pasar Senen Diperkirakan Rp100 Miliar Lebih
-
Selain Pasar, Stasiun Pasar Senen Juga Jadi Incaran Api
-
Ditemui Sumarsono, Pedagang Pasar Senen: Pak, Bagaimana Ini?
-
Cerita Seorang Pedagang Kain Pasar Senen yang Rugi Rp3 Miliar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional