Suara.com - Juru bicara tim sukses pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut satu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat mengatakan Ahok dan Djarot tak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti debat kandidat tahap kedua yang akan diselenggarakan KPUD Jakarta pada Jumat (27/1/2017). Tema debat nanti yaitu Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik serta Penataan Perkotaan.
"Birokrasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, sebenarnya persiapan khusus buat Pak Ahok itu nggak ada ya," ujar Ansy Lema di posko pemenangan, Jalan Borobudur, nomor 18, Menteng, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
"Sehari paling sebelum debat atau pagi hari sebelum debat itu, Pak Ahok baru persiapan. Kenapa? Karena sejak Pak Ahok jadi anggota DPRD di Belitung Timur, jadi anggota DPR RI di Komisi II, jadi wakil gubernur dan gubernur yang Pak Ahok lakukan itu yang akan didebatkan," Ansy menambahkan.
Menurut Ansy, Ahok dan Djarot merupakan pembelajar yang cepat. Ahok telah memiliki pengalaman di birokrasi sejak 2005. Sementara Djarot juga memiliki pengalaman matang di birokrasi.
"Karena itu terkait dengan tema ini, kami siap-siap aja. Pak Djarot juga mantan Wali Kota Blitar dua periode. Birokrasi-birokrasi tata kelola pemerintahan itu bukan tema asing, jadi kalau mungkin orang berpidato lewat kata-kata, Pak Ahok dan Pak Djarot ini berpidato lewat tindakan nyata. Dan orientasi Ahok-Djarot mengajar solusi," kata dia.
Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017. Saat ini, masih masanya kampanye, yang sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan akan berakhir pada 11 Februari 2017.
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pilkada. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar