Suara.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Arsul Sani mengatakan jika benar hakim Mahkamah Kehormatan Patrialis Akbar terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi, maka ini merupakan tamparan keras buat seluruh lembaga negara.
"Kalau kemudian kejadian ini benar ini merupakan tamparan buat seluruh lembaga negara tidak hanya MK," kata Arsul di DPR, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan berharap kasus ini tidak melibatkan MK secara institusi dan hanya tindakan orang per orang. Dengan demikian, nama baik lembaga tidak rusak dengan tindakan individu.
"Tentu kita harap bahwa kasus ini adalah kasus ya orang per orang. Karena tiap kasus di ruang publik itu timbul generalisisasi seluruh lembaga itu tidak bersih, padahal tidak seharusnya seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, nama baik MK sudah tercoreng oleh ulah Akil Mochtar. Akil ketika masih menjabat ketua MK ketahuan KPK tengah menerima suap. Akil langsung dipecat dan dia divonis penjara seumur hidup.
Mengenai kasus Patrialis Akbar, kata Arsul, harus dipastikan terlebih dahulu apakah benar terkena OTT. Jangan sampai dia menjadi korban pengadilan opini.
Arsul setuju semua pejabat negara yang terbukti korupsi dihukum berat.
"Jangan terburu-terburu menyimpulkan. Tapi memang salah satu hal yang dipergunakan oleh hakim untuk pemberatan hukuman salah satunya adalah kalau pelaku adalah pejabat negara," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres