Suara.com - Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika, Jihad Dg Rani (43) warga Jalan Budi Utomo, Timika, Papua, tewas ditembak setelah melakukan perlawanan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Pelaku sekarang sudah dibawa ke RS Bhayangkara setelah dinyatakan tewas kemudian menghubungi keluarganya di Jeneponto untuk mengambil jenazahnya," jelas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani di Makassar, Jumat (27/1/2017).
Ia menjelaskan, awalnya pelaku pencurian dan pemberatan (curat), Jihad Dg Rani ini sudah ditetapkan menjadi DPO oleh Pores Mimika dan kabur hingga ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto.
Pelaku setelah sekian lama berada dalam pelarian kemudian diketahui keberadaannya, kemudian Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Dionisius VDP Helan datang ke Makassar bersama beberapa bawahannya.
AKP Dionisius kemudian meminta bantuan dari tim khusus (Timsus) Polda Sulsel dan anggota Buru Sergap (Buser) Polres Jeneponto untuk membantu penangkapan pelaku di rumah kerabatnya di Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara, Jeneponto.
Dicky mengaku jika awalnya penangkapan berjalan lancar. Namun, saat Kasat Reskrim melakukan pengembangan dan mencari pelaku lainnya yang berdasarkan penunjukan pelaku Rani ini berada di Makassar, kemudian bergerak ke Makassar mencari Ilyas.
Di tengah jalan, di Kabupaten Jeneponto, pelaku yang duduk di belakang kemudian memecahkan jendela kaca mobil bagian kiri dan kanan kemudian berusaha merebut senjata anggota yang kemudian melompat keluar.
"Jadi pelaku ini berontak dan ngamuk. Pelaku berusaha merampas senjata anggota sebelum melompat keluar," jelasnya.
Anggota yang melihat pelaku melarikan diri kemudian melakukan pengejaran sambil melepaskan tembakan peringatan. Namun, tembakan itu tidak membuatnya jera hingga akhirnya ditembak pada kaki kirinya.
"Satu tembakan di kaki tidak membuatnya berhenti, justru tetap melawan. Anggota kemudian menembaknya tepat di dada kirinya yang menyebabkannya tewas," terang mantan Direktur Sabhara Polda Kepri itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO