Suara.com - Seorang bocah perempuan berkewarnegaraan Amerika Serikat tewas dalam operasi militer yang dilancarkan pasukan elit AS di Yaman pada akhir pekan lalu. Dengan demikian, ada dua warga AS yang tewas dalam serangan yang disebut sebagai operasi militer pertama Amerika di masa kepresidenan Donald Trump.
Seperti yang diwartakan sebelumnya pasukan komando AS, Navy SEAL, melancarakan serangan di Yaman pada Minggu dini hari (29/1/2017). Serangan yang itu menyasar pemimpin kelompok teroris Al Qaeda Semenanjung Arab.
Selain menewaskan belasan petempur yang diduga anggota Al Qaeda dan puluhan warga sipil, seorang anggota Navy SEAL juga tewas dalam serangan itu. Anggota pasukan elit AS yang tewas itu diketahui sebagai William Owens. Ia tertembak saat timnya akan meninggalkan lokasi operasi.
Tetapi belakangan diketahui bahwa salah satu warga sipil yang tewas dalam serangan itu adalah seorang bocah perempuan yang berkewarganegaraan AS.
Nawar al-Awlaki yang biasa disapa Nora adalah bocah perempuan berusia 8 tahun yang tewas dalam serangan itu. Ayahnya adalah Anwar al-Awlaki, warga AS yang juga salah satu pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda.
Anwar sendiri tewas dibom pesawat tempur nirawak AS pada September 2011.
Kakek Nora, Nasser al-Awlaki yang pernah menjabat sebagai menteri pertanian Yaman, kepada NBC News mengatakan bahwa ia mengenali jasad cucunya dari foto yang diambil dari lokasi serangan. Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari seorang sumber, cucunya tewas akibat tembakan di leher.
"Cucu saya sedang tinggal bersama ibunya. Jadi ketika serangan itu terjadi, mereka sedang duduk di dalam rumah. Sebuah peluru menghantam lehernya sekitar pukul 2.30 dini hari. Anak-anak lain di rumah itu juga terbunuh," kata Nasser.
Ia menambahkan bahwa cucunya tewas dua jam setelah tertembak.
"Mereka lalu memasuki rumah lain dan membunuh semua orang di dalamnya, termasuk para perempuan. Mereka membakar rumah itu. Tampaknya mereka berasumsi ada seorang perempuan dari Arab Saudi di sana, yang juga anggota Al Qaeda. Yang kami tahu, perempuan itu adalah seorang guru," imbuh Nasser.
Adapun serangan yang digelar di Yaman bagian selatan itu dikendalikan oleh Joint Special Operation Command, salah satu pusat komando paling rahasia di AS. Tujuannya adalah untuk merebut informasi intelijen penting yang bisa mengungkap rencana serangan kelompok teroris itu di masa depan.
Dalam operasi itu tiga orang pemimpin Al Qaeda tewas.
Meski demikian operasi itu sendiri berjalan tak sesuai rencana.
"Hampir semuanya berlangsung buruk," kata seorang pejabat militer AS yang tak mau identitasnya diungkap.
Selain menewaskan anggota Navy SEAL, sebuah helikopter MV-22 Osprey, salah satu kendaraan tempur tercanggih AS dalam operasi itu juga jatuh, rusak, dan harus diledakkan. Tiga orang pasukan AS cedera dalam kecelakaan itu.
Belum lagi tewasnya puluhan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak dalam serangan yang mendapat persetujuan lansung dari Trump itu.
Akibatnya operasi yang tak berjalan lancar itu, Menteri Pertahanan AS, James Mattis terpaksa meninggalkan sebuah makan malam klub elit di ibu kota Washington DC.
Tag
Berita Terkait
-
Yaman Bersorak: Pendukung Houthi Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel sebagai Kemenangan Palestina
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Jadi Bintang Utama, Alan Ritchson Mainkan Film Terbaru tentang Navy SEAL
-
PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
-
Jika Iran Diserang, Houthi Yaman Bakal Gempur Kapal AS di Laut Merah
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Terkuak Dalam Rekonstruksi: Tiga TNI Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank, Siapa Saja?
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP