Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Megawati Seokarnoputri di acara Konser Gue 2, Jakarta, Sabtu (4/2/2017). [Suara.com/Ummy Hadyah Saleh]
Calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi beredarnya isu gambar E-KTP di media sosial dengan NIK dan alamat yang berlainan, tetapi memiliki foto orang yang sama. Ahok yakin pelakunya dapat ditangkap dan dihukum.
"Saya yakin orang mainin itu di TPS (tempat pemungutan suara) ketangkap dipidana dia," ujar Ahok usai kampanye di Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Ahok mengatakan pemalsu KTP akan mudah terdeteksi petugas.
"Karena sistem kita sekarang ngeceknya sudah cepat. Kan e-KTP ngeceknya gampang," kata Ahok.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta semua petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan pilkada mewaspadai KTP elektronik palsu menjelang pemungutan suara pada 15 Februari 2017.
"Di media sosial beredar soal KTP elektronik palsu, di mana satu orang dengan foto sama namun identitas berbeda. Ini untuk mengejar jumlah dukungan," ujar Tjahjo.
Tjahjo mengatakan kasus KTP elektronik dengan foto yang sama, tapi namanya beda-beda itu jelas-jelas tidak dapat dibenarkan.
Tjahjo mengatakan E-KTP tersebut sengaja digandakan dengan cara menempelkan foto orang yang sama di fisik KTP.
"Info tim monitoring pilkada Kemendagri dari Ditjen Dukcapil menjelaskan bahwa ketiga foto tadi palsu karena menggunakan data milik orang lain," kata Tjahjo.
"Saya yakin orang mainin itu di TPS (tempat pemungutan suara) ketangkap dipidana dia," ujar Ahok usai kampanye di Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Ahok mengatakan pemalsu KTP akan mudah terdeteksi petugas.
"Karena sistem kita sekarang ngeceknya sudah cepat. Kan e-KTP ngeceknya gampang," kata Ahok.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta semua petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan pilkada mewaspadai KTP elektronik palsu menjelang pemungutan suara pada 15 Februari 2017.
"Di media sosial beredar soal KTP elektronik palsu, di mana satu orang dengan foto sama namun identitas berbeda. Ini untuk mengejar jumlah dukungan," ujar Tjahjo.
Tjahjo mengatakan kasus KTP elektronik dengan foto yang sama, tapi namanya beda-beda itu jelas-jelas tidak dapat dibenarkan.
Tjahjo mengatakan E-KTP tersebut sengaja digandakan dengan cara menempelkan foto orang yang sama di fisik KTP.
"Info tim monitoring pilkada Kemendagri dari Ditjen Dukcapil menjelaskan bahwa ketiga foto tadi palsu karena menggunakan data milik orang lain," kata Tjahjo.
Komentar
Berita Terkait
-
Praperadilan Ditolak! Hakim Tegaskan Penyidikan Kasus e-KTP Paulus Tannos Tetap Jalan
-
Nasib Praperadilan Buron E-KTP Paulus Tannos Ditentukan Besok, KPK Yakin Hakim Tolak Mentah-mentah
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos Gugat Praperadilan, KPK: DPO Tak Punya Hak
-
Paulus Tannos Gugat Penetapan Tersangkanya: Dalil Praperadilan Lawan KPK Dipaparkan di PN Jaksel
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra