Presiden Republik Indonesia Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2).
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pemerintah soal hutang luar negeri yang semakin bertambah. Ia mengimbau agar pemerintah menghindari penambahan hutang negara jika hanya untuk jangka pendek, termasuk infrastruktur.
"Jumlah hutang yang naik secara tajam akan meningkatkan beban rakyat di masa depan. Menjaga fiskal yang sehat dan termasuk mengurangi beban subsidi adalah rangkaian positif," kata Yudhoyono dalam acara dies natalies Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017) malam.
Namun demikian, lanjut Yudhoyono, jika pengurangan subsidi tersbut membuat lonjakan harga meningkat, dan membuat golongan ekonomi lemah terpukul, maka pemerintah wajib membantunya secara tepat dan adil.
Lebih lanjut, Presiden RI ke-6 itu juga menyinggung soal kebijakan tax amnesty. Ia mengaku sangat setuju dengan kebijakan tersebut, jika realisasinya tidak menyimpang dari tujuan awal.
"Menggeser sasaran kepada rakyat biasa membuat masyarakat takut, merasa dikejar-kejar dan tidak tenteram tinggal di negerinya sendiri. Isu ini juga berkaitan dengan keadilan," ujar Yudhoyono.
Ia berpendapat, sasaran utama tax amnesty haruslah orang-orang terkaya di Indonesia. Katanya, di samping pemerintah mendapatkan keuntungan dari pemutihan, barangkali masih ada dana yang dapat digunakan untuk menggerakkan ekonomi nasional.
"Adalah tidak bermoral kalau di tengah gedung-gedung megah dan gemerlapan nya kemewahan, jutaan rakyat tidurnya tidak nyenyak lantaran tidak cukup makan. Artinya kesenjangan yang makin menjadi-jadi tidak bisa diterima di negara Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya," tutur Yudhoyono.
Ia mengingatkan agar Indonesia tidak meninggalkan paradigma pembangunan yang adil, yaitu pembangunan yang tetap berpihak dan berorientasi kepada manusia dan lingkungannya.
"Yang menjadi sasaran bukan hanya pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keadilan sosial dan terjaganya lingkungan dan sumber-sumber kehidupan," kata Yudhoyono.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!