Suara.com - Pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, yang menuding Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi dalang kriminalisasi dirinya, berdampak luas terhadap anggota “Keluarga Cikeas”.
Kristiani Herawati, istri SBY, juga turut terimbas akibat tudingan Antasari tersebut. Setidaknya, akun Instagram wanita yang akrab disebut Ani Yudhoyono tersebut, sempat dibajiri komentar-komentar “pedas” terkait tudingan Antasari itu.
Pernyataan-pernyataan netizen yang menyerang SBY tersebut seperti yang ada di kolom komentar foto kepulangan Agus Harimurti Yudhoyono setelah umrah dari Mekkah Arab Saudi ke Indonesia.
Dalam foto yang diunggah, Selasa (14/2/2017), sejumlah netizen berakun @bydecoo dan @kyaa2112, tampak mempertanyakan tudingan Antasari tersebut kepada Ani.
Kontan pertanyaan-pertanyaan kedua netizen tersebut menyulut emosi Ani yang segera menjawab pernyataan akun-akun itu. Setelah mengunggah pernyataan jawabannya, Ani lantas menghapus seluruh komentar netizen yang bernada “negatif” tersebut.
"@bydecoo siapa yang bunuh Nasrudin? Tanya sama pengadilan yg waktu itu menyidang kasus AA. Saya kira berkas2nya masih ada" tulis Ani Yudhoyono.
" Dia bukan hanya bohong, tapi fitnah!!" sanggah Ani, menjawab pernyataan netizen berakun @kyaa2112.
“@syahputra_roby Tak bisa didiamkan, bukankah fitnah lebih kejam dari perbuatan?” serang Ani lagi.
Baca Juga: Pembunuhan Nasrudin, Bareskrim Proses Laporan Antasari
Antasari, Selasa (14/2), menggelar konferensi pers untuk mengungkapkan dirinya merupakan korban kriminalisasi lantaran tidak mau menuruti permintaan SBY yang disampaikan Hary Tanoe agar tak menahan Aulia Pohan. Antasari juga meminta SBY jujur, karena ia menduga SBY menjadi inisiator kriminalisasi terhadap Antasari dalam kasus pembunuhan terhadap Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
"Untuk apa waktu itu anda (SBY) menyuruh Hary Tanoe datang ke rumah saya malam-malam. Apakah masih bisa dikatakan, tadi anda sebut siapa itu? SBY? tidak intervensi perkara. Ini bukti untuk tidak menangani, tidak menahan Aulia Pohan. Tapi saya tidak lakukan. Terus katakan semua petinggi penegak hukum, Antasari liar, liar, sudah tidak bisa dikendalikan lagi, proses, akhirnya ini yang terjadi," kata Antasari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana