Suara.com - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan pihaknya siap terlibat dalam program bela negara terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan ditutupi bangsa Indonesia saat ini sedang sakit. Kita yang sehat jangan ikut sakit. Ideologi Pancasila dan NKRI harga mati," kata Mirah dalam Seminar Nasional "Memperjuangkan Kesejahteraan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia", di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Mirah mengatakan selama ini ada stigma bahwa serikat pekerja memiliki ideologi kekiri-kirian. Namun, dia menegaskan bahwa tidak ada serikat pekerja di Indonesia yang berideologi kiri karena semua menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI.
Menurut Mirah, Aspek Indonesia adalah federasi serikat pekerja yang mengedepankan dan mencintai dialog sosial sesuai dengan sila keempat Pancasila.
"Masalahnya, saat kami mau berdialog, yang diajak berdialog tidak mau. Akhirnya turun ke jalan menjadi pilihan saat dialog sosial tidak bisa dilakukan," tuturnya.
Mirah mengatakan pemerintah, serikat pekerja, rakyat, pengusaha dan elemen bangsa yang lain perlu duduk bersama untuk mencari solusi mau dibawa ke mana bangsa Indonesia.
Serikat pekerja, kata Mirah, harus konsisten dalam memperjuangkan kesejahteraan tetapi jangan mengotak-kotakkan diri karena perjuangan yang dilakukan adalah untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
"Yang kita pikirkan adalah banyak anak-anak kita yang nanti akan menikmati hasil perjuangan kita saat ini. Kita berharap mereka bisa mendapatkan kesejahteraan yang selama ini kita perjuangkan," katanya.
Aspek Indonesia mengadakan Seminar Nasional "Memperjuangkan Kesejahteraan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia" di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Fans Cemooh Kemenangan Barca, Kiper Ini Bingung
Hadir sebagai pembicara sesi pertama adalah Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama TNI Muhammad Faizal dan Dewan Pakar Aspek Indonesia Kun Wardana Abyoto.
Pembicara sesi kedua yang direncanakan adalah Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang, Staf Ahli Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanan Pembangunan Nasional Rudi Soeprihadi Prawira dan pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
-
Mendagri dan Kepala BNN Bahas Penguatan Sinergi Penanggulangan Narkoba
-
Polri Ungkap Modus Baru Narkoba: Obat Bius Legal 'Etomidate' Diubah Jadi Cairan Vape
-
Kesehatan Jadi Tameng? KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Kusnadi di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos
-
Tepis Tudingan Menkeu Purbaya Dana 'Nganggur', KDM Tak Sudi jika Dikubuli Anak Buah: Saya Pecat!
-
Profil Kontras Heri Gunawan: Politisi Gerindra Pro-Rakyat, Diduga Korupsi CSR BI, Beri Mobil Mewah
-
Nekat Gugurkan Kandungan 8 Bulan Demi Pekerjaan, Wanita di Bekasi Ditangkap Polisi
-
Babak Baru Korupsi Dana CSR BI, KPK Sita Mobil Staf Ahli Anggota DPR Heri Gunawan