Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar menggelar kegiatan yang ia sebut "rujuk nasional". Hal ini penting untuk meredam situasi terakhir yang semakin hari semakin panas.
"Saya berharap Presiden sebagai kepala pemerintahan itu harus melakukan rujuk nasional. Menggelar suatu acara besar bahwa bangsa ini ingin rujuk," kata Nasir kepada Suara.com, Rabu (25/1/2017).
Menurut dia, rujuk nasional adalah cara yang tepat menghentikan pihak-pihak yang ingin mengadu domba bangsa ini.
"Kalau misalnya rujuk nasional ini terjadi, terus ada orang bilang, berarti selama ini bangsa seperti terpecah-pecah, terkotak-kotak. Kenyataannya kan ya seperti itu," ujar Nasir.
Karena saat bangsa Indonesia sedang terpecah-pecah, lanjut, maka ia berharap agar pemerintah memfasilitasi semua elemen untuk berdiskusi terkait semua kesalahpahaman yang berjalan selama ini. Sebab, pemerintah bertanggungjawab menjaga Kesatuan Republik Indonesia dari rongrongan pihak yang dengan sengaja ingin melemahkan Indonesia.
Dengan demikian, kata Nasir, Indonesia bisa lebih konsentrasi membangun Indonesia. Mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Daripada disibukkan dengan urusan yang sebenarnya bisa didiskusikan.
"Tidak kemudian masuk dalam ranah hukum. Jadi semuanya bisa didiskusikan. Hari ini kita sedang menggalakkan apa yang disebut restorative Justice. itu pendekatannya lebih humanis, tidak kemudian melulu masuk ranah hukum," tutur Nasir.
Ia menjelaskan, prinsip dari restorative justice yaitu menjadikan hukum sebagai jalan terakhir. Apabila sudah tidak ada jalan lain lagi, baru kemudian masuk pada ranah hukum.
Baca Juga: Jokowi dan MPR Bahas Lembaga Pemantapan Pancasila
"Sekarang kan tidak, belum apa-apa sudah hukum dikedepankan. Apalagi hari ini trust publik kepada institusi penegak hukum, boleh dikatakan belum seperti yang diharapkan," kata Nasir.
"Jadi ini yang akan membuat penegak hukum, nggak akan bisa memulihkan trust mereka dengan masyarakat," tutup Nasir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis