Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
        Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik berlangsungnya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden yang juga Ketua Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta. Sebab, hubungan yang baik antra kedua tokoh negara akan membawa pengaruh positif bagi negeri ini.
 
"Ya saya senang ya, atas nama pribadi, mewakili warga dan orang dari daerah (Bandung), melihat dialog dari dua orang yang paling berpengaruh ini," ujar Ridwan Kamil kepada Suara.com, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
 
Pertemuan Jokowi dan Yudhoyono, kata Ridwan Kamil, dapat diterjemahkan bahwasannya semua persoalan dapat diselesaikan dengan cara silaturahmi dan berdialog.
 
"(Pertemuan khusus) mantan Presiden dan Presiden sangat luar biasa memberikan sinyal bahwa segala sesuatu, bisa (diselesaikan) dengan silaturahmi, dengan dialog," kata dia.
 
Ridwan Kamil berharap setelah perjumpaan yang penuh keakraban sambil minum teh dan makan lumpia, kelak tidak ada lagi pergunjingan-pergunjingan yang membuat publik gaduh. Pergunjingan yang dimaksud Ridwan Kamil adalah aksi tweet war di media sosial.
 
"Nggak usah selalu berperang di media, atau melakukan persepsi-persepsi yang multitafsir diselesaikan dengan dialog dialog yang sangat sangat Indonesiawi," kata dia.
 
Kemarin, Yudhoyono bergembira bisa berdialog langsung dengan Presiden.
"Saya juga bersyukur dan bergembira karena hari ini beliau bapak Presiden kita bisa menyediakan waktu untuk pertemuan ini," kata Yudhoyono yang duduk di samping Presiden di beranda belakang Istana.
Ketua Umum Partai Demokrat menambahkan pertemuan siang hari ini sudah digagas dan dirancang cukup lama.
"Alhamdulillah berlangsung," kata Yudhoyono.
Sebelum bicara kepada wartawan, Jokowi dan Yudhoyono bertemu di dalam Istana.
Dalam pertemuan tadi, kata Yudhoyono, banyak hal yang dibicarakan.
"Kami juga mendiskusikan bahwa negara ini harus maju, negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, yang mengayomi semua. Dan komitmen beliau samalah dengan komitmen saya, komitmen para mantan Presiden ingin membangun negara, ingin negara kita makin baik," kata Yudhoyono.
        
                 
                           
      
        
        "Ya saya senang ya, atas nama pribadi, mewakili warga dan orang dari daerah (Bandung), melihat dialog dari dua orang yang paling berpengaruh ini," ujar Ridwan Kamil kepada Suara.com, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Pertemuan Jokowi dan Yudhoyono, kata Ridwan Kamil, dapat diterjemahkan bahwasannya semua persoalan dapat diselesaikan dengan cara silaturahmi dan berdialog.
"(Pertemuan khusus) mantan Presiden dan Presiden sangat luar biasa memberikan sinyal bahwa segala sesuatu, bisa (diselesaikan) dengan silaturahmi, dengan dialog," kata dia.
Ridwan Kamil berharap setelah perjumpaan yang penuh keakraban sambil minum teh dan makan lumpia, kelak tidak ada lagi pergunjingan-pergunjingan yang membuat publik gaduh. Pergunjingan yang dimaksud Ridwan Kamil adalah aksi tweet war di media sosial.
"Nggak usah selalu berperang di media, atau melakukan persepsi-persepsi yang multitafsir diselesaikan dengan dialog dialog yang sangat sangat Indonesiawi," kata dia.
Kemarin, Yudhoyono bergembira bisa berdialog langsung dengan Presiden.
"Saya juga bersyukur dan bergembira karena hari ini beliau bapak Presiden kita bisa menyediakan waktu untuk pertemuan ini," kata Yudhoyono yang duduk di samping Presiden di beranda belakang Istana.
Ketua Umum Partai Demokrat menambahkan pertemuan siang hari ini sudah digagas dan dirancang cukup lama.
"Alhamdulillah berlangsung," kata Yudhoyono.
Sebelum bicara kepada wartawan, Jokowi dan Yudhoyono bertemu di dalam Istana.
Dalam pertemuan tadi, kata Yudhoyono, banyak hal yang dibicarakan.
"Kami juga mendiskusikan bahwa negara ini harus maju, negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, yang mengayomi semua. Dan komitmen beliau samalah dengan komitmen saya, komitmen para mantan Presiden ingin membangun negara, ingin negara kita makin baik," kata Yudhoyono.
Komentar
        Berita Terkait
- 
            
              Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
 - 
            
              Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
 - 
            
              Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
 - 
            
              Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami
 - 
            
              Babak Baru Kasus Ridwan Kamil, Lisa Mariana Singgung Hasil Tes DNA dan Bukti Tambahan
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah